TRIBUNJATIM.COM - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyalurkan Bantuan Sosial (Bansos) bagi Keluarga Penerima Manfaat kategori kemiskinan ekstrem dan zakat produktif bagi pelaku usaha ultra mikro di Kantor Kecamatan Gondanglegi, Kab. Malang, Selasa (27/6).
Tercatat sebanyak 929 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang merupakan target penerima bansos kemiskinan ekstrem di Jatim tahun ini dengan nilai bansos sebesar Rp 1,5 juta berasal dari APBD Provinsi Jawa Timur.
Rincian 929 KPM tersebut yakni dari Kab. Bojonegoro (164 KPM), Kab. Gresik (175 KPM), Kab. Malang (211 KPM), Kab. Mojokerto (227 KPM) dan Kab. Probolinggo (152 KPM).
Selain bansos, Gubernur Khofifah yang didampingi Wakil Bupati Malang Didik Gatot Subroto juga menyerahkan zakat produktif dan paket sembako kepada 50 orang pelaku usaha ultra mikro di Kab. Malang.
Dalam sambutannya, Gubernur Khofifah menyampaikan optimismenya Provinsi Jatim mampu menurunkan kemiskiman ekstrem menjadi nol persen atau zero di akhir tahun 2023 ini jika kita melakukan gotong royong untuk menurunkannya secara bersama sama.
Baca juga: Penampakan Sapi Kurban Gubernur Khofifah, Dibeli dari Peternak Probolinggo, Bobotnya 1,1 Ton
Hal ini selaras dengan target Presiden Jokowi untuk mencapai zero kemiskinan ekstrem di Tahun 2024.
Apalagi pada tahun 2022 angka kemiskinan ekstrem di Jatim mencapai 1,8 persen, turun dari tahun 2021 yang sebesar 2,23 persen.
Angka ini lebih rendah dari nasional yang pada tahun 2022 berada pada level 2,04 persen.
“Untuk kemiskinan ekstrem target Pak Presiden itu 2024 zero. Namun kita berharap bahwa dengan kerja keras dan gotong royong kita semua semoga Jatim bisa mencapai _zero_ kemiskinan ekstrem akhir tahun ini."
"Apalagi ada beberapa kab/kota yang sudah zero kemiskinan ekstrem seperti Kab. Tulungagung,” katanya.
Untuk itu, ia kembali meminta Dinas Sosial Kab/Kota kembali melakukan penyisiran atau verifikasi data penerima bansos kemiskinan ekstrem di wilayahnya.
Salah satunya melalui penyisiran indikator terkait kemiskinan ekstrem.
“Dari data penerima bansos sebanyak 3.000 KPM ini ternyata yang hasil verifikasinya hanya 929 KPM. Dan dari 929 ini dari Kabupaten Malang ada 211.
Kita bisa melihat dari yang tadi hadir rasanya di akhir tahun ini jika gotong royongnya kuat mestinya kita optimis sudah bisa _zero_ kemiskinan ekstrem,” tegasnya.
Terkait data ini, lanjutnya, ada beberapa daerah yang langsung melakukan konfirmasi hingga ke pusat.