Di sisi lain, Kapolsek Cilandak Kompol Wahid Key mengaku telah mendengar perselisihan soal hewan kurban tersebut.
Namun, Wahid belum bisa memberikan banyak keterangan karena aparat kepolisian masih mencari informasi soal peristiwa itu.
"Kami masih menggali. Kami masih harus bertemu dengan pihak-pihak terkait secara langsung lebih dulu ya," katanya.
Pihak kepolisian telah menemui ketua RT yang dimaksud oleh Dewi.
Namun, Wahid memastikan belum ada upaya apapun yang bakal dilakukan, termasuk mediasi.
"Belum ada mediasi, kami juga belum menghubungi pihak Dewi Perssik, tetapi kami sudah bertemu ketua RT untuk menggali beberapa informasi," pungkasnya.
Baca juga: Gegara Sopir Budek, Dewi Perssik Tuding Ketua RT Peras Rp100 Juta Terkait Hewan Kurban, ART: Lah
Perkara uang Rp100 juta, ART Dewi Perssik akhirnya mengklarifikasi apa yang sebenarnya terjadi.
Pengakuan asisten rumah tangga (ART) Dewi Perssik bernama Rosmini menguak fakta sebenarnya dibalik kabar sapi kurban sang pedangdut ditolak Pak RT 06 di Lebak Bulus Cilandak Jakarta Selatan, Rabu (28/6/2023).
Seperti dilansir jatim.tribunnews.com dari Wartakotalive, Rosmini mengatakan, Malkan yang menjadi Ketua RT 06, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, tidak pernah melakukan tindak pemerasan ke Dewi Perssik.
"Pak RT nggak minta uang Rp 100 juta (ke Dewi Perssik)," kata Rosmini saat ditemui Rabu (28/6/2023).
Adapun Rosmini menyatakan, kesalahpahaman itu muncul ketika sopir Dewi Perssik minta tolong ke panitia kurban di RT 06 untuk mengangkat sapi yang dibeli pedangdut bernama asli Dewi Murya Agung itu.
Sapi Kurban Dewi Perssik itu ternyata akan dibawa untuk dipotong di tempat lain.
Sopir Dewi Perssik sempat menawarkan akan memberi uang rokok jika ada panitia kurban yang mau membantu mengangkat sapi yang akan dikurbankan sang pedangdut.
Namun, kata Rosmini, Ketua RT 06 menolak tawaran itu dan mengatakan,"Jangankan uang rokok, uang Rp 100 juta pun saja nggak mau."
Sopir Dewi Perssik kemudian menafsirkan jika Ketua RT 06 minta uang Rp 100 juta.