Namun, S dan istrinya sedang tak ada di tempat.
Istri S memang disebut masih dalam perawatan di rumah sakit pascamelahirkan.
Saat ditelusuri lorong di rumah kos tersebut, ada beberapa barang rumah tangga, meliputi ember, sapu, selang, jas hujan, beberapa potong pakaian dan sejumlah sampah berserakan di lantai.
Kondisi itu membuat deretan kamar kos itu seakan-akan seperti tak terurus.
Baca juga: Pura-pura Syok Mahasiswi di Pontianak Ada Bayi di Pohon, Bercak Darah Malah Jadi Senjata Makan Tuan
Terlebih, lantai di sana terlihat kotor bahkan bau menyengat pun tercium.
Tak ada aktivitas yang menonjol di rumah kos tersebut.
Dari lima kamar kos itu, hanya ada satu kamar nomor lima yang lampunya menyala, selebihnya dalam keadaan mati.
Triyono, tetangga S mengaku tak begitu mengenal S beserta istrinya, AA.
Sebab, mereka tak pernah bersosialisasi dengan warga.
"Kalau nama saya enggak tahu, tapi cuma lihat sekilas lagi di jalan saya sering lihat istrinya.
Kalau yang ayahnya (S) saya enggak pernah lihat dan namanya juga enggak tahu," ucap Triyono kepada Kompas.com di lokasi.
"Terus kalau untuk komunikasi ngobrol itu enggak pernah sama saya, tapi enggak tau kalau sama yang lain," tambah dia.
Berdasarkan pemeriksaan sejumlah saksi, polisi mengungkapkan S dan AA dikenal tetangganya memiliki tingkat perekonomian di bawah standar.
Hal itu berdasarkan keterangan tetangga pasutri itu kepada polisi.
"Dan memang suami istri ini dilihat dari tingkat perekonomian, memang di bawah standar," kata Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Zain Dwi Nugroho.
Oleh karena itu, polisi kemudian mengomunikasikan persoalan tersebut kepada Pemerintah Kota Tangerang, agar S dan keluarganya mendapatkan pendampingan.
"Dan kami sudah komunikasi dengan pihak Wali Kota, Dinsos.
Nah, ini mereka (keluarga S) sedang didampingi," tutup Zain.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com