TRIBUNJATIM.COM - Pelaku pembunuhan Waluyo (51), pria paruh baya yang jasadnya ditemukan tertutup tumpukan baju di Kampung Muka Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, ditangkap polisi.
Terungkap pelaku adalah pemuda berusia 20 tahun berinisial MA dan ditangkap di Wonosobo, Jawa Tengah, Sabtu (8/7/2023).
Rupanya pelaku sakit hati setelah satu tahun dijadikan budak seks sesama jenis oleh Waluyo.
Pakai gunting, pelaku pun menusuk Waluyo hingga tewas.
Baca juga: Tewas Tertutup Tumpukan Baju, Pria Sering Bawa ABG Cowok ke Kontrakan, Tamu Terakhir Dicurigai
Diketahui jenazah Waluyo ditemukan di dalam kontrakannya pada Rabu (5/7/2023) siang, sekitar pukul 11.00 WIB.
Ketua RW 04 Ancol, Bahrun Syah mengatakan, kematian Waluyo di dalam kontrakannya memang terlihat tak wajar.
Ada beberapa faktor yang dinilai janggal dari tewasnya pria yang tinggal sebatang kara tersebut.
Kejanggalan pertama ialah kondisi jasad Waluyo yang tertutup tumpukan pakaian saat ditemukan Rabu.
"Setelah lihat kondisi mayat tengkurap, semua badan tertutup oleh pakaian, nah, ini polisi melihat ada ketidakwajaran," ucap Bahrun Syah, seperti melansir Tribun Jakarta.
Kejanggalan selanjutnya ialah kondisi pintu kontrakan korban yang terkunci dari luar.
Pada saat warga setempat mencium bau busuk dari kontrakan korban, mereka pun mencoba membuka pintunya.
Karena terkunci dari luar, pemilik kontrakan langsung mengeluarkan kunci cadangan untuk membuka pintu kontrakan tersebut.
Saat itulah, pemilik, pengurus wilayah setempat, dan beberapa warga kaget melihat jenazah Waluyo yang sudah tergeletak tertutup tumpukan pakaian.
Kejanggalan terakhir ialah handphone (HP) dan kunci motor korban didapati hilang dari dalam kontrakannya.
"Kemungkinan besar menjurus ke sana (indikasi pembunuhan), karena posisi mayat tengkurap."
"Badannya diselimuti baju-baju, pintu juga dikunci dari luar," ucap Bahrun Syah.
Di kontrakannya di Kampung Muka Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, Waluyo diketahui sering bawa masuk tamu ABG cowok.
Hal itu diungkapkan oleh pemilik kontrakan, Zainudin, pada Tribun Jakarta, Kamis (6/7/2023).
"Dia sering bawa ABG laki-laki, gonta ganti gitu. Kalau ditanya katanya ponakan," katanya.
Zainudin mengaku, tak begitu saja mempercayai bahwa tamu yang dibawa Waluyo benar-benar keponakan yang bersangkutan.
Namun selama ini Zainudin tak begitu menggubris karena belum pernah ada keluhan ataupun masalah tertentu dari rumah kontrakan korban.
Zainudin menambahkan, meski Waluyo sering gonta-ganti tamu ABG cowok, dalam sebulan belakangan, laki-laki yang dibawa masuk ke dalam kontrakannya adalah orang yang sama.
"Nah, ini tahu-tahunya udah sebulan lebih, sebelum Lebaran sering bawa orang baru ini."
"Itu-itu terus yang dibawa," ungkap Zainudin menambahkan.
Baca juga: Pembunuh Jasad Gadis dalam Karung di Kediri Ayah Sendiri, Ibu Curiga Pamit Suami: Bawakan Baju Ganti
Zainudin menuturkan, sosok Waluyo dikenal sebagai pribadi yang tertutup.
Pria yang tinggal sebatang kara tersebut diketahui jarang berinteraksi maupun mengobrol dengan para tetangganya.
"Dia sehari-harinya tertutup, sama (tetangga) sebelah juga enggak komunikasi atau gimana," ucap Zainudin.
Menurut Zainudin, Waluyo tinggal di kontrakan tersebut sejak tahun 2022 lalu, atau sudah sekitar satu tahun lamanya.
Pada saat pertama kali datang, Waluyo mengaku bekerja sebagai sopir pribadi yang merangkap driver ojek online.
"Pas awal dia datang saya sempat tanya kerjanya, dia jawab sopir di perumahan, sopir pribadi. Kalau pulang korban langsung ngojek," jelasnya.
Hingga akhirnya polisi telah menangkap pelaku pembunuhan Waluyo di kontrakannya di Kampung Muka Ancol, Pademangan, Jakarta Utara.
Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Titus Yudho Uly mengatakan, pelaku pembunuhan adalah pria berinisial MA.
"Pembunuhan dilakukan oleh pelaku MA, laki-laki umur 20 tahun," kata Titus saat dikonfirmasi Tribun Jakarta, Senin (10/7/2023).
Titus mengungkapkan, MA ditangkap di wilayah Wonosobo, Jawa Tengah, Sabtu (8/7/2023) malam, sekitar pukul 23.00 WIB.
"Pelaku sudah ditangkap sudah ditahan," ungkap Titus.
Baca juga: Sakit Hati Pria Nganjuk Perkara Ditagih Utang Rp50 Ribu, Bunuh Temannya di Kamar, sempat Cekcok
AKBP Titus Yudho Uly mengatakan, pelaku dan korban tinggal dalam satu rumah kontrakan.
"Pelaku dan korban tinggal bersama-sama di daerah Pademangan," kata Titus kepada wartawan, Senin (10/7/2023).
Selama tinggal bersama, lanjut Titus, pelaku sering dipaksa untuk melayani hasrat seksual korban.
Berdasarkan hasil penyelidikan polisi, korban diduga memiliki kelainan seksual.
"Pelaku dipaksa untuk melayani korban, sehingga pelaku sakit hati. Ya, korban ini kelainan," ujar dia.
Bahkan Titus mengungkapkan, pelecehan seksual yang dialami pelaku sudah berlangsung selama kurun waktu satu tahun.
"Pelaku sakit hati dan setelah setahun membunuh korban dengan pisau dan gunting dengan cara menusuk leher korban sampai meninggal," ungkap Titus.