Berita Tuban

Reaksi Warga di Tuban dan Bojonegoro soal Jembatan Glendeng Batal Diperbaiki: Menyayangkan

Penulis: M Sudarsono
Editor: Sudarma Adi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga dari arah Tuban melewati Jembatan Glendeng Tuban-Bojonegoro yang kembali dibuka untuk roda dua

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Mochamad Sudarsono

 

TRIBUNJATIM.COM, TUBAN - Batalnya perbaikan Jembatan Glendeng, sebagaimana tender pertama memicu reaksi masyarakat dua wilayah.

Warga Kabupaten Tuban dan Bojonegoro, turut menanggapi jembatan yang sudah hampir tiga tahun tak diperbaiki tersebut.

"Harapannya jembatan segera diperbaiki, tapi dapat kabar batal. Ya sangat menyayangkan," kata Dwi, warga Kecamatan Soko, Selasa (11/7/2023).

Sementara itu, Ainur, warga Bojonegoro juga menyayangkan gagalnya perbaikan jembatan Glendeng.

Sebab saat ke Tuban menggunakan mobil, dulu lewat jembatan penghubung dua Kabupaten tersebut.

Baca juga: Gagal Lelang, Perbaikan Jembatan Glendeng Tuban Molor, Harapan Warga Dua Kabupaten Kembali Pupus

Sedangkan kini tidak bisa dilewati mobil, sehingga harus lewat jalan memutar yang lebih jauh.

"Sekarang kalau lewat kan memutar, Glendeng tidak bisa dilewati mobil. Berharap segera dikerjakan untuk memudahkan masyarakat," pungkasnya.

Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky, mengatakan lelang sudah kembali dibuka.

Berdasarkan hasil dari konsultan, jembatan yang terbelah oleh sungai Bengawan Solo itu memerlukan waktu 5-6 bulan pengerjaannya.

"Saya pastikan jembatan Glendeng akhir tahun 2023 ini sudah selesai. Adapun gagalnya tender pertama karena administrasi yang tidak lengkap," ujarnya kepada wartawan.

Baca juga: Perbaikan Jembatan Glendeng Dilelang Ulang, Bupati Tuban: Saya Pastikan Tahun Ini Selesai

Bupati muda itu menjelaskan, jembatan Glendeng yang berada di Desa Simo, Kecamatan Soko, diperbaiki dengan menggunakan biaya APBD 2023.

Adapun biaya tertera dalam lpse.tuban.go.id anggaran berdasarkan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) tertera Rp 21,3 miliar.

Sebelumnya sempat dianggarkan senilai Rp 33 miliar, namun setelah melalui kajian dari konsultan tidak sampai sebesar itu.

"Perbaikan menggunakan biaya APBD, insya allah akhir tahun ini bisa rampung dikerjakan," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, jembatan penghubung Tuban-Bojonegoro itu mengalami keretakan konstruksi, pada awal November 2020.

Hal itu dikarenakan bagian penahan tanah jembatan sisi utara ambles akibat abrasi sungai di sekitar lokasi, hingga menyebabkan jembatan terputus.

Akibatnya, kendaraan roda dua dan roda empat tak bisa melintas hingga harus memutar ke jalur alternatif, jika ingin ke Tuban-Bojonegoro atau sebaliknya.

Atas kerusakan tersebut, Pemkab Tuban menganggarkan perbaikan jembatan yang berada di Desa Simo, Kecamatan Soko itu, senilai Rp 4,17 miliar dari APBD 2021.

Setelah selesai jembatan dibuka untuk semua kendaraan pada Jumat (4/2/2022).

Jembatan Glendeng penghubung Tuban-Bojonegoro ditutup lagi pada Minggu (27/2/2022), karena timbul keretakan pada konstruksi bawah jembatan.

Seiring perkembangan kondisi, Jembatan Glendeng dipasang portal permanen setinggi 210 cm, Minggu (13/3/2022), kendaraan kembali boleh melintas kecuali truk.

Jembatan penghubung Tuban-Bojonegoro itu ditutup total pada Sabtu (21/5/2022), dikarenakan konstruksi jembatan yang mulai memburuk.

Jembatan kembali dibuka untuk roda dua pada Senin (11/7/2022) hingga sekarang.

Berita Terkini