Sejumlah sarpras yang diajukannya tersebut, diisi melalui aplikasi TAKOLA, yang dijadikan acuan dalam pemberian bantuan dari pemerintah.
"Nggih (iya) mas, termasuk mobil praktik juga kita mengajukan ke Aset Provinsi / BPKAD tetapi sampai sekarang belum terealisasi," terang dia.
Menurutnya, tidak semua sarpras yang diajukannya ditindaklanjuti langsung oleh dinas terkait.
"Itu yang kita alami," ujar dia.
Bahkan, terkait dengan pembangunan mushala yang sebagian anggarannya didapat dari infak para wali murid tersebut, pihaknya juga mendapatkan bantuan dari Baznas senilai Rp 50 juta.
Meskipun telah menarik infak untuk pembangunan mushala, tetapi anggaran yang digunakan masih belum mencukupi.
Sebab anggaran pembangunan mushala sekitar Rp 260 juta.
Sedangkan infak dari para wali murid sudah terkumpul sekitar Rp 130 juta.
Sebelumnya diberitakan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengambil tindakan tegas telah diambil terhadap Kepala Sekolah SMKN 1 Sale, Kabupaten Rembang, terkait tarikan atau pungli berkedok infak.
Gubernur dua periode itu menegaskan Kepala Sekolah SMKN 1 Sale sudah dibebastugaskan dari jabatannya setelah terbukti menarik pungli dari siswa.
"Dia kita bebas tugaskan. Kemudian kita melakukan pengecekan dan minta (uang tarikan) untuk dikembalikan," kata Ganjar melalui keterangan tertulis, Selasa (11/7/2023).
Baca juga: Nasib Akhir Kepala BKPSDM Setelah Viral ASN Pangandaran Mundur Imbas Pungli, Kini Diberhentikan
Sebelumnya, kasus dugaan pungli membuat Kepala Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Sale, Kabupaten Rembang, Widodo, dibebastugaskan.
Keputusan tersebut diambil Gubernur Jateng Ganjar Pranowo setelah mendengar curhatan dari para siswa.
Dugaan pungli berkedok infak itu terbongkar setelag Gubernur Ganjar menanyai salah satu siswi SMKN 1 Sale.
Siswi tersebut mengungkap masih membayar uang gedung, yang kemudian ia ralat sebagai infak dengan besaran Rp 300 ribu setiap tahun.