Berita Viral

Nasib Pilu Guru Honorer di Makassar, Jadi Korban Beringasnya Oknum ASN, Nyosor dari Belakang

Editor: Januar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pencabulan guru honorer oleh oknnum ASN

TRIBUNJATIM.COM- Inilah nasib pilu seorang guru honorer di Makassar.

Guru honorer tersebut menjadi korban keberingasan nafsu oknum ASN.

Kasusnya menjadi sorotan publik.

Dilansir dari TribunStyle, pelecehan itu terjadi pada seorang guru honorer yang bekerja di sebuah SMK di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) bahkan kejadian tak cuma sekali.

Kasus berawal saat ASN itu meminta guru honorer muda DA (25) datang ke ruang rapat, lalu diam-diam mencium korban dari belakang.

Oknum ASN yang berinisial BH (50) dan DA sama-sama bekerja di SMK tersebut.

Suami DA, YH, menceritakan apa yang dialami istrinya.

YH mengatakan, pelecehan yang dialami istrinya terjadi pada 12 Juni 2023 lalu.

Baca juga: Reaksi Umi Pipik Usai Abidzar Al-Ghifari Alami Pelecehan Seksual: Ya Biarkan, Pelaku Kini Minta Maaf

Saat itu, DA diminta BH untuk membawakan dokumen.

"Pas korban menuju ke meja, ini (Pelaku) mengikuti dari belakang, terus masuk ke ruang rapat. Nah, di ruang rapat itu tidak ada CCTV," ujar YH, dikutip dari Tribun Makassar.com.

BH pun mencoba mencium korban, namun korban bisa mengelak.

Korban pun langsung keluar ruangan dan pulang.

Tak hanya sekali, keesokan harinya di ruangan yang sama, pelaku kembali melakukan aksi melecehkan korban.

Akhirnya, korban pun mengadu hal tersebut ke YH.

YH yang marah pun langsung menghubungi BH, dan BH pun mengakui perbuatannya serta meminta maaf.

"Dia cerita sama saya, saya emosi saat itu dan langsung telepon, pelaku mengaku ditelepon sama di-chat, dia bilang maafkan saya," ucap YH.

Meski telah meminta maaf, YH mendatangi sekolah tempat BH mengajar, namun ia selalu menghindar.

"Akhinya saya panggil kepala sekolahnya. Saya bicara, dan akhirnya dia muncul, kemudian disitu lain lagi, dia tidak mengaku disitu di depannya kepala sekolah sama saya disitu," terang YH.

Karena tak ada niat baik, BH pun dilaporkan ke Polrestabes Makassar pada 25 Juni 2023 lalu.

YH juga menceritakan, korbannya tak hanya istrinya, melainkan ada orang lain.

"Ternyata bukan hanya satu korban, ada lagi yang muncul korban berikutnya dengan pelaku yang sama. Makanya dia juga melapor ke Polrestabes, kata dari Polrestabes dikasih satu laporan saja," terang YH.

Korban Dapatkan Intervensi

DA pun juga turut buka suara tentang apa yang dialaminya.

Ia mengaku banyak mendapatkan intervensi dan intimidasi di sekolah.

"Banyak sekali intervensi dan intimidasi dari kantor. Pertama itu saya ceritakan kepada kepala sekolah, itu saya dapat intimidasi mau dikeluarkan dari sekolah," kata DA saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (13/7/2023).

Teman kerja DA menyampaikan bahwa DA terancam bakal diberhentikan.

"Saya mau diberhentikan dari sekolah, ada bukti pengancaman bahwa saya mau diberhentikan gara-gara kasus ini, kan yang buat itu (surat pemberhentian) bagian kepegawaian,"

"Dia bilang saya sudah disuruh bikin surat pemberhentian gara-gara ini kasus," jelasnya.

Selain itu, DA justru dituding oleh BH bahwa ialah yang menggoda BH.

"Terus bentuk intimidasi lainnya itu dia (BH) putar balikkan fakta yang ada di lapangan bahwa kesannya di sini, saya yang menggoda beliau (BH). Jadi ini orang-orang di kantor selalu menjelek-jelekkan saya di kantor,"

"Dia bilang memang itu dia yang menggoda, tidak mungkin pak BH seperti itu," ungkapnya.

DA menambahkan, ia tak pernah mendapatkan perlindungan dari pihak sekolah.

"Harusnya kan dari pihak sekolah bisa melihat yang mana pelaku dan mana korban. Kalaupun tidak mau memihak salah satunya setidaknya netral lah. Berada ditengah-tengah saja," ucapnya.

Ia juga mengatakan, pihak sekolah kini telah merumahkan DA dan terduga pelaku BH.

"Saya dirumahkan sekarang, pelaku juga. Saya sering mendapat berita bahwa sudah banyak orang yang mau mengeluarkan saya dari kantor. Bukan dari kepala sekolah, tapi pihak-pihak perseorangan yang bilang kenapa tidak dikeluarkan saja karena ini sudah meresahkan, sudah membuat gaduh suasana kantor," bebernya.

Kisah serupa juga terjadi di tempat lain, beberapa waktu lalu.

Diduga lakukan pelecehan seksual, seorang pelatih menembak dilaporkan ke Polresta Malang Kota, Rabu (12/4/2023) siang.

Diketahui untuk korbannya, berjumlah sebanyak empat orang perempuan.

Kuasa hukum korban, Rudy Murdany, mengatakan, kejadian itu terungkap setelah salah satu korbannya berani berbicara. Dan dari korban itulah, juga terungkap bahwa ada korban-korban lainnya yang bernasib sama.

"Pada pertengahan Maret 2023 kemarin, salah satu korbannya yang berinisial FN (23) menceritakan ke kami terkait peristiwa yang dialaminya tersebut. Lalu untuk pelakunya ini, berinisial AR (42) dan selama ini menjadi pelatih menembak dari korban," ujarnya kepada TribunJatim.com, Rabu (12/4/2023).

Dirinya menjelaskan, dari empat korban tersebut, dua diantaranya adalah mahasiswi Perguruan Tinggi Negeri (PTN).

"Dua korban yang berinsial FN (23) dan DP (21), adalah mahasiswi. Sedangkan dua korban lainnya, yang berinisial VA (25) dan AM (26) merupakan staf dari komunitas menembak, dimana pelaku menjadi salah satu pelatihnya," jelasnya.


Rudy menyampaikan, bahwa selain melakukan pelecehan, ada juga korbannya yang dipaksa untuk berhubungan badan.

"Dan untuk lokasi perbuatannya, ada di ruang tempat pelatihan menembak, ada yang di ruangan komunitas menembak dan tempat lainnya, terangnya.

Dirinya juga mengungkapkan, bahwa korban selama ini takut bercerita. Pasalnya, pelaku selalu membawa sangkur ataupun pisau lipat.

"Korban tak berani bercerita, karena ketakutan. Soalnya, pelaku ini selalu membawa sangkur maupun pisau lipat," ungkapnya.

Hingga saat ini, keempat korban masih menjalami pemeriksaan di Unit PPA Satreskrim Polresta Malang Kota.

"Korban masih diperiksa, dan ini akan dimintakan visum," tambahnya.

Sementara itu, Kasi Humas Polresta Malang Kota, Iptu Eko Novianto, mengaku, bahwa hingga sore ini belum diketahui adanya laporan dugaan kekerasan seksual tersebut.

"Kami belum ada informasi. Coba, kami cek dahulu," pungkasnya.

 

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkini