Ibu di Malang Bunuh Anak Kandung

Sebelum Bunuh Anaknya, Ibu di Malang Didatangi Rentenir, Sudah Lama Tidak Tinggal Bersama Suami

Penulis: Dya Ayu
Editor: Januar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lokasi pembunuhan balita oleh ibu kandung di Malang

Tak lama berselang aparat desa datang bersama dengan polisi


Ditagih Koperasi

Hingga saat ini polisi dari Polsek Karangploso Kabupaten Malang masih belum mengungkap motif pembunuhan ibu dan anak di rumah kontrakan yang beralamat di RT 1 RW 1 Dusun Karangan, Desa Donowarih, Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang, Jumat (21/7/2023) pagi.

Namun terkait dugaan motif Mujiati (33 tahun) nekat mengakhiri hidup anaknya dan dirinya dengan cara menyayat tangannya dan tangan anak semata wayangnya bernama Aqila Putri (3 tahun), kemudian diakhiri dengan gantung diri di dapur, diungkap Ketua RT Ahmad Toyib Fadilah.

Menurut Ahmad Fadilah, Mujiati memiliki masalah keuangan dan kerap ditagih renternir ke rumah.

Sehingga diduga lantaran hal itu, mengakibatkan hubungan Mujiati dengan suaminya bernama Anton renggang.

“Korban ini tinggalnya sehari-hari bertiga. Dia, suaminya dan anaknya. Tapi sudah seminggu lebih suaminya pulang ke Probolinggo,” kata Ahmad Fadilah, Jumat (21/7/2023).

“Soal utang itu memang sering ditagih. Saya tahu sendiri memang banyak rentenir sering datang. Bank titil itu mungkin. Jadi mungkin karena depresi atau bagaimana akhirnya dia memutuskan untuk bunuh diri,” tambahnya.

Bahkan Ahmad Fadilah mengaku sebelum jasad Mujiati dan anaknya ditemukan warga pada Jumat pagi sekitar pukul 08.00 Wib, paginya ada orang dari salah satu koperasi simpan pinjam di Kota Batu yang datang ke kontrakan Mujianti untuk menagih utang.

“Pokoknya mulai sering didatangi orang untuk nagih utang itu sejak 2-3 minggu ini. Tadi pagipun sebelum kejadian ini terungkap juga ada yang datang sekitar 06.30 Wib pagi, ngakunya dari salah satu koperasi di Batu. Tapi tidak ketemu karena memang belum diketahui warga soal ini. Orangnya bilang korban ini utang Rp 1,5 juta mengangsurnya Rp 180 ribu. Dari utang Rp 1,5 juta dipotong administrasi dan lain-lain itu korban nerima bersih Rp 1,1 juta,” jelasnya.

 

Disclaimer

Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.

Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.

Selain itu, kalau Anda butuh bantuan konsultasi untuk mengatasi masalah depresi atau jika Anda melihat orang yang ingin melakukan aksi bunuh diri, dapat menghubungi nomor darurat Kementerian Kesehatan di 119.



Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkini