TRIBUNJATIM.COM - Gegara sebut tak ada gadis cantik di Desa Kayangan, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Mataram (Unram) disebut sampai diusir warga.
Mahasiswa Universitas Mataram tersebut diketahui KKN di Desa Kayangan, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara.
Bahkan mereka disebut tak hanya digeruduk, tapi video juga menarasikan jika mahasiswa KKN Unram juga diusir.
Tak pelak kejadian ini sampai viral di media sosial.
Baca juga: Mahasiswa KKN di Lombok Utara Diusir Warga, Bermula dari Postingan soal Gadis Desa Setempat
Diduga kejadian warga menggeruduk posko mahasiswa KKN Unram ini imbas dari ucapan salah satu mahasiswa.
Ucapan yang menyebut di Desa Kayangan tidak ada yang cantik tersebut viral usai diunggah di Instagram Story milik salah satu mahasiswa KKN Unram.
"Kita bikin mi. Belum ada jadi mi kita. Di telepon sama Pak... Hee adek adek jam 2 ke rumah saya ya. Padahal acaranya setengah 4."
"Biar kenapa? Susah ya jadi kembang desa di sini. Anak Kayangan ndak ada cantik-cantik."
"Jadi kita kembang desa jadinya," ujar salah satu mahasiswi dalam video viral tersebut, mengutip Tribun Medan.
Sontak Instagram Story tersebut membuat netizen geram hingga kini viral di media sosial.
Salah satu akun yang membagikan video tersebut adalah akun Instagram @majeliskopi08.
"Berawal dari story Instagram salah seorang peserta KKN Universitas Mataram (Unram) inisial NWAP bikin heboh warga Desa Kayangan, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, yang menyebut anak Kayangan tak ada yang cantik-cantik," isi narasi dalam keterangan unggahan tersebut.
Diketahui, mahasiswi KKN Unram tersebut berinisial NWAP.
Dikutip dari Kompas.com, ia diusir oleh warga Desa Kayangan, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Minggu (24/7/2023).
Warga mengusir NWAP lantaran konten yang dibuat oleh mahasiswi tersebut membuat masyarakat tersinggung.
Kasat Reskrim Lombok Utara, AKP I Made Sukadana, membenarkan adanya peristiwa pengusiran terhadap mahasiswi KKN oleh warga Desa Kayangan.
"Iya benar (pengusiran), masyarakat setempat tersinggung karena konten yang dibuat yang bersangkutan NWAP," kata Sukadana melalui sambungan telepon, Senin (24/7/2023).
Sukadana menjelaskan, mahasiswa tersebut kini telah dijemput oleh keluarganya.
"Yang pulang hanya yang membuat konten itu, dia dijemput keluarganya langsung semalam."
"Ini untuk menjaga ketertiban di masyarakat," kata Sukadana.
Menurutnya, pihak desa setempat telah melakukan mediasi yang diikuti oleh NWAP dan masyarakat setempat.
Dalam mediasi, mahasiswi tersebut telah meminta maaf.
"Yang bersangkutan juga sudah minta maaf atas perbuatannya."
"Kondisi sekarang sudah aman," kata Sukadana.
Baca juga: Kisah Cinta Viral Pria Foto Bareng Bocah saat KKN, 11 Tahun Kemudian Menikah, Jodoh Ga Kemana
Setelah video unggahannya viral, mahasiswi berinisial AP tersebut kemudian membuat video klarifikasi permintaan maaf.
Dalam video klarifikasi tersebut, AP meminta maaf terkait pernyataannya yang membuat tersinggung warga Desa Kayangan.
"Selamat sore. Saya AP dari KKN Desa Kayangan 2023," kata AP.
"Saya ingin meminta maaf atas kejadian yang tidak seharusnya saya lakukan yang ada di video tersebut," tambahnya.
Dalam video lainnya, terlihat posko KKN Unram ramai digeruduk oleh warga.
Terlihat AP juga menyampaikan permohonan maaf langsung di hadapan warga.
Setelah meminta maaf, AP beserta rombongan mahasiswa KKN Unram lalu meninggalkan Desa Kayangan naik mobil, sembari diteriaki banyak warga.
"Dadah, selamat-selamat sampai rumah guys, jadi pelajaran ya," ucap salah satu warga yang merekam video.
Sebelumnya beberapa waktu lalu, sejumlah mahasiswi KKN diusir warga karena sindir fasilitas sulit juga viral di media sosial.
Diketahui mahasiswi KKN diusir warga tersebut terjadi di Bungus, Teluk Kabung, Padang, Sumatera Barat.
Insiden viral tersebut berawal dari sebuah konten video yang dibuat oleh mahasiswi KKN Universias Negeri Padang (UNP).
Mereka menyinggung soal kehidupan sulit di Bungus seperti tidak air hingga tempat tinggal yang harus bayar.
Belakangan isi konten tersebut memicu permasalahan dengan warga Bungus.
Setelah viral-nya video tersebut, mahasiswi KKN akhirnya buka suara dan klarifikasi.
Dilansir dari Instagram @undercover.id via Tribun Sumsel, Kamis (29/6/2023), tampak sejumlah mahasiswi minta maaf kepada kampus dan pihak-pihak yang merasa dirugikan.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Terkait video yang sudah beredar dan sempat viral dan ditambahi bumbu-bumbu sehingga mengarah ke berita hoax."
"Kami dari KKN Bungus Teluk Kabung RW 5, memohon maaf sebesar-besarnya kepada niniak mamak, pemuka adat, Camat Bungus Teluk Kabung, Lurah Bungus Barat, Babinkamtibmas, Babinsa, dan seluruh masyarakat, terkhusus Bungus Teluk Kabung," ungkap mahasiswi.
"Kami turut memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada Rektorat beserta jajaran dan panitia KKN Universitas Negeri Padang, beserta pihak-pihak yang merasa dirugikan atas keteledoran kami dalam bermedia sosial," bebernya.
Atas perbuatannya ini pula, mahasiswi KKN mengaku menyesal karena kurang bijaksana dalam bermedia sosial.
"Kami juga meminta maaf kepada teman-teman yang tidak ikut terlibat dan berterimakasih kepada teman-teman yang telah mensupport."
"Serta terima kasih kepada ketua kelompok KKN kami yang telah mewadahi dan mengayomi kami sampai saat ini."
"Kami sangat menyesal karena kurang bijaksananya kami dalam bermedia sosial."
"Sesungguhnya tidak pernah sedikitpun kami berniat untuk mencemarkan dan merusak nama baik pihak terkait," tambahnya.
Video permintaan maaf juga tersebut disertai klarifikasi dan meluruskan berita hoax yang telah beredar.
Pasalnya, beredar isu bahwa mereka diusir oleh warga di sekitar tempat KKN akibat video keluhan yang viral di media sosial.
Namun ternyata mahasiswi KKN mengaku tidak diusir oleh warga.
Kepulangan mahasiswi KKN ini atas kehendak sendiri.
"Kami tidak diusir oleh pemerintahan kelurahan maupun masyarakat Bungus, Teluk Kabung."
"Kepulangan kami berasal dari permintaan kami sendiri dengan didampingi oleh Babinkamtibmas."
"Semoga dengan kejadian ini menjadi pembelajaran bagi kami untuk ke depannya," tutupnya.