Berita Viral

Sosok Aas TKW yang Diperlakukan Kasar oleh Majikan, Dipaksa Makan Sampah, Terbang Pakai Visa Turis

Editor: Januar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Jokowi dan Aas Binti Sajam, TKW asal Bekasi yang minta tolong kepada Presiden

TRIBUNJATIM.COM- Inilah sosok Aas, seorang TKW yang diperlakukan kasar oleh majikan.

Aas dipaksa makan sampah oleh majikan.

Akibatnya, Aas nekat terbang pakai visa turis.

Dilansir dari TribunStyle, viral di media sosial video Tenaga Kerja Wanita Indonesia di Arab Saudi alami tindakan tak manusiawi majikannya.

Aas Binti Sajam meminta tolong kepada presiden Joko Widodo untuk dipulangkan lantaran tak sanggup bertahan.

Apa saja yang dilakukan majikan Aas di Arab? Apa kesulitan yang dialami Aas sehingga tak bisa langsung dipulangkan?

Perwakilan keluarga Aas, Mukti Ali (54) pun menjelaskan hal serupa.

Mukti menuturkan, awalnya Aas diiming-imingi pekerjaan bergaji besar.

Baca juga: Alasan TKW Rela Tidur Seranjang Bareng Majikan, Repot Bolak-balik Kamar, Terkuak Kondisi Si Tuan 

Tergiur dengan tawaran tersebut, Aas pun memutuskan berangkat ke Arab Saudi pada Maret 2023, menggunakan visa turis dari sponsor yang tinggal di Jakarta Timur.

"Jadi Aas berangkat ke Saudi pada Ramadan kemarin dengan diimingi gaji besar dan enak pekerjaannya," kata Mukti, dikutip TribuJatim.com dari Wartakota.

Akan tetapi, dalam satu bulan terakhir ini, Aas menghubungi keluarga secara diam-diam kondisi yang dialaminya.

Kepada keluarga, Aas mengaku diperlakukan kasar dan tidak manusiawi oleh majikannya di Arab Saudi selama bekerja.

"Perlakuan kasar tidak manusiawi, kalau boleh diceritakan itu makan dari sampah sampai ada penyakitnya, itu yang dialami Aas."

"Yang dikeluhkan Aas ke keluarga seperti kekerasan fisik, tidak manusiawi, perlakukan majikannya kurang baik," ujarnya.


Saat ini pihak keluarga sedang mengupayakan kepulangan Aas ke Indonesia. Namun upaya itu masih terganjal oleh beberapa persyaratan yang harus dipenuhi.

Salahnya adanya kontrak dua tahun, sedangkan Aa bekerja hanya baru beberapa bulan saja.

"Maka harus ada ganti rugi, ini sedang kita urus, kita tidak sendiri. Ada pihak-pihak terkait yang membantu. Kalau komunikasi keluarga dengan Aas sampai saat ini masih ada," katanya.

Kepala Desa Sindangjaya, Ruslan Abdul Gani, membenarkan TKW yang tengah viral itu merupakan warganya di Kampung Pulo Rengas, Desa Sindangmulya, Kecamatan Cabangbungin, Kabupaten Bekasi.

"Iya betul warga kami, saudari Aas. Kita sudah komunikasi juga ke keluarganya," kata Ruslan.

Dia menjelaskan, dari keterangan keluarga Aas berangkat ke Arab Saudi untuk menjadi TKW sejak Maret 2023 menggunakan visa turis.

Awalnya, ia diiming-imingi gaji besar, akan tetapi pekerjaannya sangat berat dan mendapatkan perlakukan kasar.

“Tempat kerja Aas kondisinya sangat luas dan pembantu hanya satu. Sehingga kerjanya terlalu diporsir," katanya.

Tak hanya itu, kata Ruslan, majikannya jika memberi makan tidak manusiawi dan berlaku kasar.

"Saya sudah komunikasi dengan Dinas Tenaga Kerja dan agen yang memberangkatkan Aas, mudah-mudahan ada titik terangnya,” katanya.

Kisah serupa juga terjadi di tempat lain, beberapa waktu lalu.

Seorang wanita asal Cianjur tengah menjadi perbincangan lantaran ia dijadikan pelayan nafsu di Dubai, Uni Emirat Arab.

Ini setelah video dua anak minta bantuan Kapolri mencari ibunya yang kerja jadi TKW di Dubai viral di media sosial, Kamis (7/7/2023).

Kedua anak dalam video tersebut H (15) dan MRR (11) meminta pertolongan karena ibu mereka disekap dan diduga dijadikan PSK (pekerja seks komersil) di Dubai.

"Ibu kami terakhir berkomunikasi dengan kami yaitu menyatakan disekap oleh kelompok perdagangan orang untuk menjadi pelayan (seks)," ujar sang kakak, dilansir dari Kompas.com.

H menjelaskan, sang ibu berangkat ke Dubai pada 2022.

Sejak itu keluarga sudah tidak bisa berkomunikasi dengannya.


Karena itu, ia meminta Kapolri, Kapolda Jawa Barat, dan Kapolres Cianjur membantu menangkap pelaku penyalur ibu mereka ke Dubai dan memulangkan sang ibu.

Kasat Reskrim Polres Cianjur AKP Tono Listianto mengungkapkan, ibu yang disebut anak-anak dalam video itu merupakan TKW asal Cianjur bernama Ida (30).

Ida berasal dari Desa Babakansari, Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur.

"Pada bulan April tahun 2022, korban atas nama saudari Ida dijanjikan dan diming-imingi oleh terlapor atau saudara Rahmat bekerja di negara Timur Tengah sebagai asisten rumah tangga," jelasnya kepada Kompas.com, Sabtu (8/7/2023).

Tono mengatakan, Rahmat menjanjikan akan memberi Ida gaji yang besar serta menjamin keselamatan dan kesejahteraannya.

Kemudian, Ida menyetujui tawaran itu dan berangkat ke Jakarta pada April 2022.

Dalam perjalanan ke Jakarta, ia dibantu oleh Martini alias Tini untuk proses medical check up dan pembuatan paspor.

"Pada bulan Mei 2022, setelah selesai membuat persyaratan tersebut, selanjutnya saudari Ida diberangkatkan ke Timur Tengah," lanjut dia.

Namun, Ida kemudian kabur dari tempat kerjanya di Dubai pada Februari 2023. 

Ida kabur karena mendapatkan pekerjaan yang berat dan hanya diberikan waktu istrahat sedikit.

Kondisi ini tidak sesuai dengan apa yang dijanjikan oleh Rahmat dan Tini.

Tono mengungkapkan, Ida kemudian mendapatkan tawaran pekerjaan lain setelah kabur dari pekerjaan awalnya.

"Kemudian saudari Ida tersebut kabur dengan saudari Eka yang sudah menjanjikan pekerjaan yang layak dan gaji yang lebih besar," jelas Tono.

Nahas, Eka justru kembali mempekerjakan Ida dengan semena-mena.

Ida dipaksa bekerja sebagai pekerja seks komersial di sebuah apartemen di Dubai.

Ponsel miliknya juga disita sehingga tidak bisa memberitahu pihak keluarga.

Atas kejadian tersebut, keluarga Ida kemudian membuat laporan ke Polres Cianjur dengan bantuan LBH Keadilan.

"Kami sudah memintai keterangan terhadap sejumlah saksi dari pihak korban dan dinas atau instansi terkait," kata Tono.

Pihaknya juga meminta bantuan KBRI dan berkoordinasi dengan Polda Jabar untuk membantu pemulangan Ida.

 


Iformasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

 

 

 

 

Berita Terkini