"Ini tentang sebuah PERJALANAN, menuju KEBERHASILAN. Good job"
"Mental tangguh dan mental pemimpin.."
Dayat pun mengaku memang sudah sejak lama ingin menaiki benso untuk datang ke tempat wisudanya.
Rencana itupun mendapatkan dukungan dari keluarganya.
"Kan ini momentum dalam hidup, pakai toga naik benso. Keluarga juga mendukung, jadi ya tidak masalah," paparnya.
Dayat mengaku benso yang digunakannya ini merupakan sumber kehidupan bagi keluarganya.
Sang ayah, Jamadi menurut Dayat selama ini berprofesi sebagai tukang gergaji kayu keliling.
Baca juga: Pilu Ibu di Surabaya, Pagi Anak Kedua Wisuda, Sore 2 Balitanya Tenggelam, Terus Mengigau Buaya Putih
Dari usaha itu, ayahnya bisa membiayai dirinya kuliah hingga akhirnya lulus menjadi seorang sarjana.
Kini, sang ayah sudah pensiun sebagai tukang gergaji kayu keliling dan usaha itu diterukan oleh kakaknya.
"Karena dari benso ini, kami sekeluarga bisa mencari nafkah."
"Sekarang bapak sudah tua dan istirahat, diganti oleh kakak saya yang bekerja dengan benso," ujar anak pasangan Jamadi dan Gimah ini.
Dayat sendiri mengaku tidak malu pergi ke tempat wisuda dengan menggunakan benso.
Baca juga: Gantikan Wisuda Ponakan, Paman di Lamongan Naik Panggung Sembunyikan Kesedihan: Panggil Saya Ayah
Sebab, selama ini dirinya juga sudah sering membantu kakaknya untuk menggergaji kayu warga dengan menggunakan kendaraan benso yang dibawanya ini.
"Saya anak keempat, kadang kala kalau kuliah pas off, saya juga ikut kerja sama kakak."
"Lumayan dapat uang kerjaan, bayarannya harian."