TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Beraksi di DBL Dance Competition 2023 bertema FYP (Fun, Youth, and Popular), Puri is Possible berani tampil beda.
Tim dance dari SMAN 1 Puri Mojokerto ini menolak mengikuti arus, dengan menyajikan konsep berbeda dibandingkan kompetitor lainnya.
Mengusung tema Grafiti, Puri is Possible ingin menonjolkan sisi lain dari perempuan.
Bukan kesan yang feminin. Melainkan lebih berkesan tomboy.
“Kami memang sengaja bikin kontradiksi dari tema-tema feminin yang sudah banyak dipakai sama tim lain. Tahun ini kita being a bad girl buat gambarkan Fun, Youth, and Popular,” ujar Elsa Ananta, member Puri is Possible, Kamis (3/8/2023).
Secara umum, Puri is Possible berhasil tampil beda.
Padahal, mereka hanya miliki waktu yang terbatas, mereka melakukan segala persiapan selama kurang dari dua minggu.
“Untuk mengejarnya, hampir setiap hari kami latihan dan durasinya itu bisa sampai malam. Lumayan banyak yang hampir tumbang, gara-gara terlalu terforsir,” ungkap Elsa.
Euforia di DBL Arena Surabaya selalu memengaruhi sedikit banyak perasaan gugup Puri is Possible.
Baca juga: La Viola Dance Crew Sajikan Keseruan Prom Night di DBL Dance Competition 2023
Mengalahkan rasa nervous, Puri is Possible berhasil tampil all out.
“Jujur agak deg-degan pas tahu ada ribuan mata yang nonton kita langsung. Tapi kita bakal tetap melawan rasa itu buat mengawal tim basket SMAN 1 Puri,” tutupnya.