Tersangka Tomi mengaku, tidak mengenal pasti sosok penadah yang kerap ditemuinya di Galis, Kabupaten Bangkalan, Jatim.
Wajah penadahnya berganti-ganti sosok, setiap menjual motor curian yang didapatkannya. Maklum, ia bisa mengakses ke pihak penadah melalui informasi yang diberikan dari teman ke teman.
"Jual motor, ya via telpon dari teman ke teman. Enggak pakai jimat. Yang beli, saya tahu kenal dari tatap muka aja. Orang Madura, Galis," ujar tersangka Tomi.
Baca juga: Sudah Disiram Bensin, Maling Motor di Bangkalan Nyaris Dibakar Warga, Nekat Beraksi di Area Ponpes
Biasanya, lanjut Tersangka Tomi, dirinya menjual motor tersebut seharga kisaran Rp1,7-2 juta. Uang hasil menjual motor tersebut, bakal dibagi sama rata.
Setelah itu, tersangka Tomi, mengaku memanfaatkan uang haram tersebut untuk berfoya-foya, menenggak miras.
"Per unit saya jual 1,8 juta. Kalau sebelumnya ada juga saya jual 1,7 juta. Pembagian hasil ya kami bagi dua sama rata. Saya buat minum miras uangnya," pungkasnya.
Sementara itu, Kapolsek Jambangan Polrestabes Surabaya Kompol Budi Waluyo mengatakan, kedua tersangka sudah pernah beraksi di 11 lokasi yang tersebar di dua kecamatan Kota Surabaya, yakni Kecamatan Jambangan dan Tambaksari.
Kini, pihaknya masih berupaya mengejar seorang tersangka lain yang diduga kuat menjadi otak kejahatan komplotan tersebar.
Sosok tersebar berinisial MO. Nama dan profil identitasnya sudah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Polrestabes Surabaya.
"Mereka sudah beraksi di 11 TKP. Ada tersangka lain yang beraksi sama mereka, inisialnya MO. Terkadang MO beraksi sama AM. Terkadang MO beraksi sama T. Kami sedang kejar, mohon waktu," ujar mantan Kanit I Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim itu, saat ditemui awak media di Mapolsek Jambangan.
Diberitakan sebelumnya, viral video amatir merekam momen dua orang maling motor disergap warga hingga diikat di sebuah tiang telepon, kawasan permukiman padat Kota Surabaya, sejak beberapa hari lalu.
Berdasarkan video berdurasi tak lebih 36 detik yang viral di sebuah WhatsApp Group (WAG) warga Surabaya, tampak merekam momen seorang maling disergap oleh warga.
Maling motor itu, tampak mengenakan kaus polo bermotif garis-garis horisontal cokelat putih, dan bercelana jeans warna biru.
Ia tampak disergap oleh beberapa orang warga untuk disandarkan dan diikat di sebuah tiang kabel telepon di salah satu sudut bahu ruas jalan.
Dari sudut arah lain, terdapat maling lain; berkemeja lengan panjang motif kotak-kotak, yang tampak sedang disergap oleh beberapa warga untuk didudukkan di sebuah emperan teras rumah warga.