Ia menyayangkan sikap tulusnya yang memberikan bantuan menampung bayi-bayi yang terlantar, tak mendapat dukungan.
"Jadi nolongin orang tetap salah ya guys, nolongin orang dan anak-anak yang harus dibantu, emang salah jadinya," katanya.
"Kita rawat ibu sama anaknya di sini, lillahi ta'ala karena Allah. Kita enggak pernah ekspose setiap hari, bikin YouTube setiap hari enggak ada," lanjutnya.
Baca juga: Akhir Nasib Rombongan Pengemis di Madiun Ketahuan Diantar Naik Mobil, Gaya Serupa, Dinsos Bertindak
Pratiwi Noviyanthi tak terima atas sikap Dinsos Kota Tangerang yang mengambil paksa anak asuhnya.
Ia lantas mengungkit pengorbanan yang sudah dilakukannya untuk anak-anak yang diambil pihak Dinsos.
"Tapi pada saat kayak gini, anak-anak saya diambil, enggak pernah lihat kebaikan saya, perjuangan saya sebagai relawan enggak dilihat," keluhnya.
Pratiwi Noviyanthi sakit hati lantaran perjuangan untuk memberikan anak asuhnya kehidupan bukan sesuatu yang kecil.
Ia bahkan menyempatkan waktu setelah bekerja dan membantu orang membutuhkan untuk merawat bayi asuhnya.
"Saya di sini setiap hari berjuang untuk orang membutuhkan, enggak cuma ODGJ dan lansia," ungkapnya.
"Di satu sisi, di saat saya capek bantu orang, tetap nanya kabar bayi-bayi saya," tegas Pratiwi Noviyanthi.
Sementara itu psikolog Lita Gading ikut memberikan komentar pedas untuk Kepala Dinsos Kota Tanggerang.
Sebagai psikolog, Lita Gading membela dan mendukung tindakan Pratiwi Noviyanthi yang tulus menampung bayi-bayi dari ibu ODGJ.
Selaku koordinator psikolog untuk panti di DKI Jakarta, ia menyayangkan sikap Dinsos Kota Tangerang.
Menurut Lita Gading, Dinsos Kota Tanggerang seharusnya terbuka atas tindakan yang dilakukan Pratiwi Noviyanthi.
"Jika ada seseorang yang berusaha baik untuk memelihara, menampung orang-orang atau wanita yang terintimidasi," ujar Lita Gading, dikutip dari TikTok-nya, Minggu (6/8/2023).