Deni juga berpesan kepada seluruh siswa di sekolahnya untuk tidak melakukan aksi balas dendam terhadap sekolah pelaku jika seandainya suda mengetahui kelak.
“Korban kan anak STM, mereka solidnya tinggi, makanya saya sampaikan jangan ada balas dendam, khawatirnya ada niatan itu,” pungkas Deni.
Sementara Rubiati (55) selaku ibu dari Abizar mengatakan tim dokter menganjurkan untuk melakukan operasi plastik terhadap bagian wajah anaknya tersebut.
Sebab, imbas cairan dari penyiraman tersebut telah menyerap secara mendalam ke bagian tubuh Abizar.
Apabila tidak ditangani, akan berbahaya untuk jangka ke depan kesehatan Abizar, karena masih terdapat kandungan kimia di dalam tubuh dari air keras tersebut, akan terus merusak bagian sel tubuh.
“Dokter menganjurkan untuk operasi plastik karena itu cairannya masih ada di tubuh, kalau dibiarkan terus bisa merambat juga,” kata Rubiati.
Namun tindakan operasi tersebut belum bisa dilakukan tim dokter saat, sebab masih memfokuskan untuk pemulihan pada bagian mata Abizar.
Sembari berharap adanya bantuan berupa donasi yang dapat meringankan proses operasi.
“Saat ini lagi difokuskan untuk penyembuhan bagian matanya karena disiram air keras, dan berharap juga ada bantuan untuk operasi plastik,“ tuturnya.
Selain berharap penyembuhan terhadap putranya itu, Rubiati juga ingin Polisi segera menangkap pelaku.
“Semoga pelaku ditangkap, supaya tidak ada kejadian serupa ini untuk ke depannya,” pungkasnya.
Sementara, Polsek Pulogadung telah melakukan pemeriksaan terhadap dua orang saksi yang mengetahui kejadian penyiraman air keras ke wajah Abidzar, Kamis (10/8).
Kapolsek Pulogadung Kompol Andika Muslim mengatakan langkah itu bagian dari upaya jajarannya guna memburu pelaku.
"Kami masih melaksanakan upaya penyelidikan. Mudah-mudahan secepatnya kita bisa ungkap," kata Andika saat dihubungi awak media, Kamis (10/8).
Ditambahnya, Andika beserta jajaran juga belum dapat memastikan antara kelompok pelaku dan korban saling mengenal atau tidak.