Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Aflahul Abidin
TRIBUNJATIM.COM, BANYUWANGI - PT KAI (Persero) akan mendalami satu demi satu pegawai lain yang berada dalam lingkungan kerja DE (28), terduga teroris yang merupakan karyawan PT KAI yang ditangkap Densus 88 Antiteror.
"Kami sudah menginstruksikan kepada kepala Daop 1 untuk melakukan penelitian atas lingkungan kerjanya dan circle-nya," kata Direktur Utama PT KAI, Didiek Hartantyo di Banyuwangi, Selasa (15/8/2023).
Selain itu, KAI juga meminta masing-masing pimpinan unit untuk mengetahui latar belakang masing-masing bawahannya.
Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kejadian yang sama terulang kembali.
KAI, kata Didiek Hartantyo, akan melibatkan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) untuk mengecek itu.
Ia mengatakan, KAI sebenarnya telah bekerja sama dengan BNPT sejak 2018.
Pada 2021, KAI juga menggelar sosialisasi soal ancaman terorisme ke daop-daop yang ada di Jawa dan jajaran di Sumatera.
"Untuk mencegah paham-paham radikal seperti itu. Kami sudah menyadari dan sudah berupaya maksimal. Namun kemarin ada salah satu pegawai kami, juru langsir di Stasiun Jakarta Kota (ditangkap Densus 88)," tambah Didiek Hartantyo.
Baca juga: Mengintip Rumah Pegawai PT KAI Terduga Teroris, Penampakan Beda dari Tetangga, Simpan Banyak Senjata
Sebelumnya diberitakan, Densus 88 Antiteror menangkap terduga teroris berinisial DE di daerah Harapan Jaya, Bekasi Utara, Kota Bekasi, Senin (14/8/2023).
Penangkapan dilakukan siang hari sekitar pukul 13.00 WIB.
Setelah penangkapan, Densus menggeledah rumah terduga teroris itu di Perumahan Persona Anggrek Harapan, Bekasi.
Di dalam rumah, ditemukan barang bukti berupa belasan senjata api, bendera berlambang ISIS, dan buku-buku diduga berisi ajaran terorisme.
Baca juga: Bakesbangpol Tulungagung Akan Dampingi Keluarga Terduga Teroris yang Ditangkap Densus 88