"Ada senjata api disimpan di lemari secara terpisah, ada juga bendera bergambar ISIS," Ketua RT.
Diketahui, DE pegawai KAI ditangkap atas dugaan terorisme.
Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar mengatakan, DE merupakan target tindak pidana terorisme kelompok media sosial (medsos).
Terduga teroris itu adalah pendukung kelompok ISIS di mana secara aktif melakukan propaganda di media sosial.
Unggahannya melalui Facebook itu berisi konten motivasi untuk berjihad Serta menyerukan agar bersatu dalam tujuan berjihad.
Baca juga: Istri Dosen Kaget Terima Paket Misterius, Dibuka Ternyata 12 Ekor Ular, sempat Dititipkan ke Satpam
"DE mengirimkan sebuah postingan Facebook berupa digital berisikan teks pembuatan baiat dalam bentuk bahasa Arab dan bahasa Indonesia kepada pemimpin Islamic State, yaitu Abu Al Husain Al Husaini Al Quraysi," kata Kombes Aswin Siregar, Senin (14/8/2023).
Dalam unggahannya di sebuah perkebunan, ujar Aswin, DE turut diduga memiliki senjata api berupa rakitan.
Ia bahkan masuk dalam grup Telegram bernama BEL4J4R PEDUL1.
"Dirinya juga merupakan admin dan pembut beberapa channel Telegram Arsip Film Dokumenter," ucap Ramadhan.
"Dan Breaking News yang merupakan channel Update Teror Global yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia," lanjut dia.
Menanggapi pegawainya menjadi terduga teroris, pihak KAI pun buka suara.
EVP of Corporate Secretary KAI, Raden Agus Dwinanto Budiadji memberi respons terkait pegawainya ditangkap oleh Densus 88 Antiteror Polri di Bekasi Utara pada Senin (14/8/2023).
Menurutnya, KAI menghargai proses hukum yang sedang berjalan dan akan mendukung berbagai upaya dalam memberantas praktik terorisme.
"Kami siap bekerja sama dengan pihak berwenang terkait isu tersebut," kata Raden Agus Dwinanto Budiadji.
Agus mengatakan, KAI tidak menoleransi tindakan yang bertentangan dengan Hukum, terlebih pada kasus terorisme.