Berita Malang

Nasib Akhir Rumah Pria Malang Rusak Gegara Suara Sound System, Ahli Bongkar Fakta Aslinya: Resonansi

Penulis: Ignatia
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kondisi rumah Pria di Malang yang rusak karena suara keras sound system

TRIBUNJATIM.COM - Beginilah nasib akhir rumah pria di Malang yang rusak gegara suara sound system.

Sebelumnya memang tengah viral dibicarakan kondisi plafon sebuah rumah sampai jebol dan rusak rubuh diduga karena suara sound system.

Rumah pria di Malang ini rusak karena suara sound system.

Namun setelah kondisi rumahnya viral di media sosial, pria itu malah meminta maaf dan memberikan klarifikasi.

Penjelasan pria ini membuat warganet malah bingung.

Video yang merekam kondisi pria di Malang, Jawa Timur itu viral di media sosial.

Tampak plafon rumah seorang warga rontok saat ada parade sound system, dan suaranya terlalu keras lewat depan rumahnya.

Plafon rumah pria itu rontok ke lantai.

Bahkan ukuran plafon yang jatuh lumayan panjang dan besar.

Sedangkan di jalan depan rumah sedang ada karnaval atau parade yang membawa sound system.

Baca juga: Rumah Warga Rusak Imbas Ledakan di Kafe Surabaya, Plafon Ambrol hingga Kaca Pecah, Dapat Ganti Rugi?

Sound system itu diputar dengan suara yang sangat kencang sehingga menimbulkan getaran ke bangunan rumah.

"Bos iki umahku bos (bos ini rumahku)," ucap perekam video sambil memperlihatkan plafon rumahnya rontok.

Video itu sendiri direkam di wilayah Gondanglegi, Malang, Jawa Timur.

Video itupun viral dan mendapat banyak komentar dari para netizen.

Penjelasan soal Rumah Warga Malang Rusak karena Suara Sound System, Polisi Datangi, Parade Tak Izin (KOMPAS.COM/IKA FITRIANA - IST)

Tak sedikit yang penasaran penyebab sebenarnya plafon rumah pria di Malang ini begitu rubuh setelah adanya suara sound system.

Belakangan, fakta sebenarnya terkait penyebab ilmiah keterkaitan antara bangunan rumah dan suara keras akhirnya terjawab.

Ahli membongkar yang sebenarnya terjadi jika sebuah bangunan mengalami rubuh karena suara keras.

Seperti dikutip Tribun Jatim dari Kompas.com , dosen Program Studi Teknik Sipil Universitas Gadjah Mada (UGM) Ashar Saputra mengatakan, ada beberapa parameter yang harus diperhatikan terkait kualitas bangunan.

Dua di antaranya adalah aspek kekuatan dan kekakuan bangunan.

Baca juga: Alasan Sebenarnya Pengunggah Video Viralkan Gerobak di Tuban Jalan Sendiri, Akal Bulus Terkuak: Maaf

"Kedua aspek itu harus memenuhi standar teknis dan keduanya bisa saling memengaruhi," kata Ashar saat dihubungi Kompas.com, Rabu (16/8/2023).

Dalam konteks atap rumah yang rusak akibat getaran sound system, Ashar menyebutkan ada dua kemungkinan yang terjadi.

Pertama, getaran yang ditimbulkan menggoyang strtuktur atap, sehingga atap melorot dan jatuh.

Kemungkinan kedua adalah terjadinya resonansi dari getaran dengan frekuensi natural dari struktur atap.

"Kalau terjadi resonansi, maka amplitudo getaran dapat semakin membesar dan akhirnya genteng melorot dan berjatuhan," ujarnya.

Namun, Ashar menyebutkan kerusakan akibat getaran sound system itu bisa dicegah apabila bangunan memenuhi aspek kekuatan dan kekauan.

"Bisa dicegah bila struktur atap memiliki kekuatan dan kekakuan yang memadai," jelas dia.

Sehingga dapat diketahui, kini nasib rumah pria di Malang yang rusak karena suara sound system itu tak akan bisa kembali utuh.

Seperti diketahui, setelah pria di Malang itu viral, dirinya memberikan klarifikasi dengan video yang isinya justru meminta maaf.

Namun pemilik rumah kini membuat klarifikasi jika dirinya tak keberatan sama sekali.

Baca juga: Pro Kontra Pawai Sound System di Kabupaten Malang: Ganggu Kenyamanan Tapi Tingkatkan Perekonomian

Dikatakannya, acara karnaval itu memang digelar atas kesepakatan bersama.

"Saya Ari Nur Alamsyah warga RT 21 RW 03, Desa Urek-urek, Kecamatan Gondanglegi, Malang. Ingin menyampaikan klarifikasi.

Saya selaku pemilik rumah merasa tidak keberatan dengan kerusakan rumah saya sebagaimana yang viral di medsos. Dan saya pribadi bukan pembuat video tersebut," ucap Ari, dikutip TribunJatim.com dari TribunJateng.

Dirinya juga membuat surat penyataan yang ditandatangani di atas materai.

Video klarfikasi ini pun mendapat banyak komentar dari para netizen.

@iamya**** "Njir rumah lu yg rusak lu yg klarifikasi,harga dirimu di mana"

@liliapr**** "Dia yang jadi korban masa dia juga yang harus minta maaf?"

@khaldiva_**** "Hahaha yg rumahnya rusak mnta maaf."

@yuhi**** "klo lu punya rumah, rumah lu yg rusak, lu yg minta maaf, klo tdak minta gabti rugi okelah, pihak acara lah yg minta maaf, lahh, eh saya bingung"

@hvxrts_5.0 "Hut RI tapi lagu bassboosted remik tiktod gak jelas, upacara noh sama ziarah ke makam pahlawan"

@angkringan_jurmen "Daerah urek urek gondanglegi malang udh biasa karnaval. Dan anehnya klo ada genteng rontok, kaca pecah,plavon ambrol malah suka,brarti sukses acaranya"

Kasi Humas Polres Malang Iptu Ahmad Taufik membenarkan bahwa ada kerusakan ringan di langit-langit rumah salah satu warga akibat parade sound system di Desa Urek-urek, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang.

"Kerusakan ringan, di rumah salah satu warga atas nama Ari Nur Alamsyah," ungkap Taufik saat ditemui, Rabu (9/8/2023), dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com.

Taufik mengatakan, kegiatan parade sound system itu dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun ke-78 Republik Indonesia yang digelar oleh masyarakat setempat pada Senin (7/8/2023) malam.

Baca juga: Rumah Rusak Gegara Suara Keras Sound System, Pria Malang Malah Minta Maaf setelah Viral: Kesepakatan

Pemerintah desa setempat sudah mendatangi rumah warga yang rusak itu untuk bermusyawarah. Pemilik rumah, Ari Nur Alamsyah, menyatakan tidak akan meminta ganti rugi.

"Menurut Ari Nur Alamsyah, pihaknya tidak tahu-menahu dengan adanya video viral itu, dan tidak merasa memposting video itu. Tapi diduga orang lain," pungkasnya.

Kapolsek Gondanglegi Kompol Pujiyono mengatakan, tidak ada aduan terkait kerusakan rumah tersebut.

"Tidak ada aduan masyarakat terkait hal itu," ungkapnya melalui sambungan telepon, Rabu (9/8/2023).

Baca juga: Berpotensi Pecahkan Kaca Rumah, Adu Bising Sound System di Kabupaten Kediri Dilarang Polisi

Pujiyono juga menyebut, tidak ada izin ke Polsek Gondanglegi soal kegiatan parade sound system tersebut. Izin yang diterima pihak Polsek hanya kegiatan karnaval.

"Tidak ada izin terkait parade sound system. Jadi kami tidak tahu kalau ada kegiatan sound system. Izinnya hanya karnaval," jelasnya.

Pujiyono mengimbau masyarakat untuk menjaga ketertiban, masyarakat diharapkan untuk tidak melaksanakan parade sound system di perkampungan warga.

"Kalaupun memang harus dilaksanakan di perkampungan, saya harap volumenya disesuaikan sekiranya tidak sampai mengganggu ketertiban," ujarnya.

"Begitupun, saya berharap masyarakat tidak melaksanakan minum-minuman keras saat mengikuti kegiatan tersebut," imbuhnya.

Sebelumnya, keberadaan pawai sound system di sejumlah wilayah Kabupaten Malang menuai pro kontra.

Terutama menjelang perayaan hari kemerdekaan Indonesia, pawai tersebut kini semakin gencar dilakukan. 

Menanggapi adanya pawai sound system yang belakangan kerap dilakukan oleh warga, Satpol PP Kabupaten Malang dan Polres Malang tidak melarang kegiatan tersebut. Selama kegiatan pawai sound systrm tidak menyalahi aturan. 

Kepala Satpol PP Kabupaten Malang, Firmando Hasiholan Matondang mengatakan, bahwa perayaan teresebut memang menuai pro kontra. 

Di satu sisi pawai sound dengan suara kerasa dapat menganggu kenyamanan warga masyarakat, namun di sisi lain kegiatan tersebut dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. 

"Kalau kita lihat di Desa Karanganyar, Kecamatan Poncokusumo, banyaka warga yang suka. Karena ekonominya bergerak. Ini kan berkaitan dengan pandemi, makanya Satpol PP dan kepolisian memberikan rekomendasi," ujar Firmando.

Baca juga: Pro Kontra Pawai Sound System di Kabupaten Malang: Ganggu Kenyamanan Tapi Tingkatkan Perekonomian

Meskipun diberikan kelonggaran untuk menggelar pawai sound system, pihak Satpol PP tidak akan lengah begitu saya. 

Bilamana kegiatan tersebut justru banyak mendapat penolakan dari masyarakat, tentu saja akan dilakukan evaluasi. 

"Kalau ada yang bertentangan dengan masyaeakat, nanti akan kami evaluasi," imbuhnya. 

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkini