TRIBUNJATIM.COM - Inilah makna kelam di balik Lomba Makan Kerupuk saat HUT RI yang banyak dilakukan orang.
Ternyata di balik kemeriahan HUT RI selama ini, Lomba Makan Kerupuk menyimpan cerita tersendiri.
Bangsa Indonesia memang sangat erat maknanya dengan perjuangan untuk merdeka.
Sebuah kisah suram rupanya mewarnai awal mula diadakannya Lomba Makan Kerupuk.
Salah satu makna yang diangkat misalnya adalah terkait keprihatinan akan masa peperangan.
Lomba makan kerupuk kerap kali menghiasi momentum Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI).
Seolah tak pernah absen, perlombaan makan kerupuk ini dapat menjangkau semua kalangan, baik anak-anak maupun orang dewasa.
Biasanya, lomba dilakukan dengan cara memakan kerupuk yang digantung di atas kepala tanpa menggunakan bantuan tangan.
Peserta tercepat menghabiskan kerupuk pun akan menjadi juara dan berhak membawa pulang hadiah yang disediakan.
Meski mengasyikkan dan tampak lucu, lomba makan kerupuk sebenarnya bukan sekadar ajang bersenang-senang.
Baca juga: Nasib Artis Senior Jualan Kerupuk Naik Sepeda, Tak Malu Walau Masih Ada Tawaran Syuting: Udah Tua
Menilik sejarahnya, pertandingan ini sarat akan filosofi dan kisah kelam berkenaan dengan kehidupan masyarakat di masa penjajahan.
Dikutip jatim.tribunnews.com dari artikel Kompas.com, Jumat (18/8/2021), perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia dengan perlombaan muncul pertama kali pada 1950-an.
Dari sekian banyak perlombaan dalam rangka 17 Agustus tersebut, lomba makan kerupuk menjadi salah satunya.
Tujuan utama pengadaan lomba ini untuk menghibur rakyat Indonesia yang lelah usai masa peperangan.
Baca juga: Makna di Balik Lomba 17 Agustusan HUT RI: Makan Kerupuk hingga Balap Karung, ini Kata Sejarawan
Meski sudah merdeka, kondisi negara saat awal kemerdekaan belum cukup kondusif.