Berita Viral

Lelah Dihujat Netizen, Ibu-ibu Si Sarjana Hukum Akhirnya Minta Maaf ke Guru yang Cubit Sang Anak

Penulis: Alga
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ibu-ibu Sarjana Hukum yang omeli seorang guru akhirnya minta maaf

TRIBUNJATIM.COM - Imbas lelah dihujat netizen, ibu-ibu yang mengaku sebagai Sarjana Hukum akhirnya meminta maaf.

Sebelumnya sang ibu Sarjana Hukum tersebut viral setelah marah kepada seorang guru.

Si ibu Sarjana Hukum marah ke guru tersebut karena telah mencubit anaknya.

Bukannya dapat dukungan dari netizen, ibu-ibu tersebut malah habis dibully.

Baca juga: Nasib Guru di Jakarta Ditipu Pria Tinder, Niat Cari Jodoh Malah Kehilangan Rp 357 Juta: Balikin!

Sebelumnya diberitakan, akun TikTok @mbak_say mengunggah video ibu-ibu yang bicara dengan nada tinggi ke seorang guru.

Ibu tersebut lantas meminta penjelasan soal anaknya yang dicubit oleh sang guru.

"Cubitan mendidikan atau pukulan mendidik itu sampai memar-memar?" ujar emak-emak tersebut pada Sabtu (19/8/2023).

"Bilang seperti itu, enggak apa-apa," imbuhnya, seperti dikutip dari Tribun Jakarta.

Sang guru tersebut belum sempat menjawab, emak-emak tersebut sudah kembali memotong.

"Cubitan ringan sampai memar-memar anda bilang cubitan ringan? Coba Anda bilang," kata emak-emak tersebut.

"Anda pernah sekolah?" tanya guru laki-laki tersebut santai.

Guru tersebut lalu mengaku, dirinya hanya mencubit dengan tujuan mendidik anak tersebut.

Namun ibu-ibu tersebut tak terima karena cubitan dari si guru telah membuat anaknya memar.

Baca juga: Cari Jodoh di Aplikasi Kencan, Guru Justru Tertipu Pria Licik, Uang Rp354 Juta Amblas: Terhipnotis

Ia lalu membanggakan dirinya sebagai seorang Sarjana Hukum.

"Saya pernah sekolah. Saya Sarjana Hukum lho. Saya sadar hukum lho, Anda jangan bahas-bahas pendidikan," ujar ibu-ibu.

"Anda bilang itu cubitan sederhana. Sampai memar itu Anda bilang cubitan sederhana? Dan untuk pukulan yang mendidik?" repet si ibu-ibu.

Namun guru tersebut terlihat santai menanggapi ibu-ibu yang marah.

Guru tersebut kemudian menjelaskan kronologi versinya.

Baca juga: Belum Punya Guru Agama, Anak Penghayat Kepercayaan di Tulungagung Masih Ikut Pelajaran Agama Lain

"Anak-anak sudah saya peringatkan tidak boleh ada yang bergurau, tidak memperhatikan kami," jelas sang guru.

"Ini anak-anak ya Pak, coba Anda ulangi lagi kalimat Anda."

"Memukul dan mencubit sampai memar itu, coba ulangi lagi, ayo," pinta si ibu-ibu.

"Bisa-bisanya lho mencubit sampai memar dibilang mendidik, mendidik seperti apa?" tanyanya.

"Mendidik anak itu biar disiplin," jawab guru.

"Apa harus sampai segitu?" timpal ibu-ibu tersebut kembali.

Lelah mendapatkan hujatan, ibu-ibu tersebut akhirnya membuat video klarifikasi pada Senin (21/8/2023).

"Saya memohon maaf atas video yang sudah beredar," ucap ibu-ibu tersebut.

"Ini masalah sudah selesai."

"Kita sudah baik-baik saja, kita saling memaafkan," imbuhnya.

Tak cuma ibu-ibu tersebut, dari pihak guru juga meminta maaf.

"Saya mohon maaf atas kekhilafan saya dalam mendidik," ucap pihak guru.

Sementara itu seorang guru dibully dan disoraki oleh siswa SMA-nya di Maluku sampai kuncinya diambil para murid.

Video yang merekam saat bu guru tersebut dibully oleh siswanya itu pun viral di media sosial.

Ternyata setelah ditelusuri penyebabnya, hal itu sebagai bentuk protes para siswa SMA.

Kini nasib para siswa SMA akan ditindak tegas oleh Kepala Sekolah (Kepsek).

Melansir Kompas.com, peristiwa ini terjadi di SMAN 15 Maluku Tengah pada Senin (14/8/2023).

Tampak dalam video yang berdurasi 31 detik tersebut, kunci motor milik bu guru diambil oleh salah seorang murid.

Lantas ketika si bu guru mencoba mengambil kunci sepeda motor, ia kemudian disoraki oleh belasan siswa SMA lainnya.

"Seng (tidak) bisa pulang," sorak para siswa SMA berulang kali.

Lalu kunci motor tersebut baru diberikan oleh siswa setelah bu guru tersebut berulang kali meminta.

Kejadian tersebut berlangsung di area parkiran sekolah, Senin (14/8/2023), saat para siswa berunjuk rasa.

Dilansir dari Tribun Pekanbaru, bu guru tersebut ternyata merupakan Wakil Kepala Sekolah SMAN 15 Maluku Tengah.

Guru bernama Maryam Latarissa ini dibully karena kebijakan yang diberlakukan sekolah tidak disetujui oleh para siswa.

Mulai dari penunjukan Ketua OSIS tanpa melibatkan Majelis Perwakilan Kelas sekolah, hingga larangan berpendapat.

Baca juga: Sosok TNI Berani Usir Ibu-ibu ASN yang Ogah Upacara HUT ke-78 RI karena Takut Becek, Tuai Pujian

Selain penunjukan Ketua OSIS dan larangan berpendapat, pengangkatan Ketua Gudep Pramuka juga disebut menyalahi aturan.

Pasalnya masa bakti Ketua Gudep Pramuka yang lama masih tersisa satu tahun.

"Ini keputusan yang melanggar aturan harusnya keputusan itu lewat Musyawarah Gugus Depan," kata seorang siswa SMA pengunjuk rasa, Taslim Juliansyah.

Berikut poin tuntutan para siswa:

- Pembuatan tata tertib tidak sesuai dengan mekanisme yang seharusnya disusun melalui rapat MPK.

- Kedua, Ada salah satu poin dalam aturan yaitu dilarang demo.

- Ketiga, Keterlambatan siswa dibiarkan, tidak dapat menyelesaikan persoalan ini.

- Keempat, sangat tempramental dan sering menganggu peroses pembelajaran

- Kelima, kami khawatir program OSIS tidak berjalan dengan baik.

- Keenam, keterlambatan info dengan paksaan

- Ketujuh, tidak bisa menjaga perasaan siswa.

- Kedelapan, Melangsungkan Apel sesuka hati.

- Kesembilan, keadaan sekolah yang tidak kondusif saat pembelajaran dilaksanakan, banyak siswa berkeliaran di luar saat jam belajar.

Belasan siswa SMAN 15 Maluku Tengah membully guru yang hendak pulang mengendarai sepeda motornya (via Kompas.com)

Menanggapi aksi murid-muridnya, Maryam Latarissa mengaku telah memaafkan tindakan para siswanya.

Bahkan, tanpa diminta, Maryam Latarissa telah memaafkan mereka pasca kejadian di lingkungan sekolah tersebut.

Hal itu diungkapkan Maryam Latarissa saat konferensi pers di aula SMAN 15 Maluku Tengah, Rabu (16/8/2023).

Baginya, para siswa sudah seperti anak-anaknya sendiri.

"Dan sebelum konferensi pers ini saya sudah memberikan maaf untuk mereka," katanya.

"Karena itu anak anak saya, saya Ikhlas," ungkap Maryam Latarissa yang juga Wakasek SMAN 15 Maluku Tengah tersebut, melansir Tribun Ambon.

Lanjutnya, kejadian ini dianggapnya sebagai cobaan baginya dan juga bagi dunia pendidikan.

Sehingga patut diambil pelajaran untuk lebih baik di kemudian hari.

"Kejadian ini adalah merupakan cobaan karena kita sebagai umat beragama."

"Sebagai seorang guru kita harus ketahui bahwa ada hal-hal yang tidak bisa kita dukung, ya lain rumah jua," katanya.

Menurutnya, para siswa tidak berniat melakukan itu, hanya saja diduga ada oknum lain yang memanasi mereka.

Sehingga mereka kemudian melakukan hal yang tidak dibenarkan tersebut.

"Dan saya tahu pasti, anak-anak kami itu tidak mungkin membully gurunya, kecuali ada aktor-aktor di belakang panggung yang berusaha merusak nama saya, terutama SMA 15 Maluku Tengah ini."

"Walaupun mereka mengatakan tidak sengaja, tetapi itu pasti ada yang disengajakan," tandasnya.

Guru korban bully, Maryam Latarissa, mengaku telah memaafkan tindakan para siswanya, Rabu (16/8/2023). (TribunAmbon.com/Lukman Mukadar)

Sementara itu Kepala Sekolah memastikan, pihaknya segera memanggil orang tua siswa untuk menyelesaikan persoalan tersebut.

Lanjutnya, kejadian tersebut juga mempengaruhi nama baik sekolah, sehingga pertemuan dengan orang tua siswa diharapkan bisa mendapatkan solusi terbaik.

"Saya sebagai pimpinan akan mencari solusi yang terbaik, agar masalah ini bisa kita pulihkan sehingga kepercayaan masyarakat terhadap lbah lebih baik ke depan," katanya.

Dia berencana akan merekam video dimana para siswa meminta maaf secara langsung kepada korban.

"Saya bersama teman-teman akan mengumpulkan data data siswa-siwa mana kemudian bersama orang tuanya."

"Lalu kita buat semacam video permintaan maaf terhadap tindakan yang mereka lakukan terhadap ibu dan kepada publik," cetusnya.

Berita Terkini