Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Febrianto Ramadani
TRIBUNJATIM.COM, MADIUN - Musim kemarau di Kabupaten Madiun dikeluhkan penjual beras Pasar Baru Caruban. Harga salah satu kebutuhan pokok tersebut diklaim merangkak naik.
Salah satu pedagang bernama Susminingsih menuturkan, harga beras sudah tinggi di tingkat penggilingan, mencapai Rp 11.000 per kilogram.
"Itu untuk beras super. Beras biasa kosong. Satu minggu tidak ada pasokan. Datangnya juga tidak tentu, kadang Selasa atau Rabu. Biasanya seminggu dua kali, sekarang seminggu sekali," ujarnya, Selasa (22/8/2023).
Dirinya menduga, penyebab permasalahan tersebut karena faktor gagal panen. Ia juga mendapat kabar bahwa stok di gudang milik Bulog, tengah kosong beberapa minggu lalu.
Baca juga: Program Beras ASN di Trenggalek Baru Dijalankan 65 Persen Pegawai, Bisa Bayar Tunai atau Potong Gaji
"Harga jual beras bulog HET Rp 9.400. Padahal peminatnya banyak, untuk masyarakat kecil. Walaupun harganya mahal saya tetap kulakan," ungkapnya.
"1 kilogram bisa ambil keuntungan Rp 200 sampai Rp 300, kalau banyak banyak tidak laku, terpaksa dapat laba yang tipis. Ambil beras kualitas baik dan bersih," imbuhnya.
Dirinya berharap, pasokan beras dapat berjalan seperti biasa. Serta harga jual kembali normal.
"Dikeluhkan banyak pedagang beras soalnya. Apalagi tak sedikit yang butuh buat hajatan," tandasnya