Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Dya Ayu
TRIBUNJATIM.COM, BATU - Indonesia saat ini tengah memasuki musim kemarau.
Apalagi fenomena El Nino kini tengah membayangi hampir seluruh daerah di tanah air.
Seperti diketahui, saat musim kemarau ditambah adanya fenomena El Nino, berakibat bencana kekeringan.
Untuk mengatasi bencana kekeringan di sektor pertanian, Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia, telah menyiapkan solusi agar kekeringan dapat ditanggulangi dan tak semakin menjadi.
Baca juga: Rusak Rumah Warga Pakai Batu, Sejumlah Anggota Perguruan Silat di Jember Ditangkap Polisi
“Jadi memang saat ini yang berada di bawah khatulistiwa sudah terdampak, merah semua. Yang di atas yang bagus. Sekarang kita optimalkan, dalam arti perbaikan pompa-pompa, sodetan juga. Apalagi Indonesia ini tadah air hujan, sehingga sangat penting sekali,” kata Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Harvick Hasnul Qolbi di Kota Batu, Jumat (25/8/2023).
Selain itu, Kementan juga menghimbau untuk mengatasi kekeringan dapat ditanggulangi dengan mencari sumber-sumber air. Apalagi di Kota Batu banyak memiliki sumber mata air.
“Artinya sumur kita perbaiki, sumber-sumber air kita cari. Sungai-sungai yang dekat bisa disodet. Lalu kami juga mengarahkan untuk menanam benih bibit yang daya tahannya lebih kuat,” jelasnya.
Sementara itu soal stok pangan di Indonesia saat ini masih aman meski memasuki musim kemarau.
Baca juga: Pemkot Pertegas Pedoman Pelaksanaan Karnaval di Kota Batu, Ada 8 Poin yang Harus Diperhatikan
Menurut penuturan Harvick saat ini ada 30 juta ton beras yang disimpan dan akan disalurkan sebanyak 1,2 juta ton untuk menghadapi fenomena El Nino.
"Mudah-mudahan amanlah, insyallah. Sampai November 2023,” tambahnya.