Perangainya yang periang juga membuat guru-guru senang dengan dia dan mendoakan cita-citanya tercapai.
"Dia lucu. Guru-guru di sini juga mendukung cita-cita Reski. Hebat ya Reski, jadi dia semangat (belajar)," terangnya.
Wali kelas Reski, Sukiati menjelaskan, bocah SD itu siswa baru di sekolah tersebut.
Reski baru masuk awal pekan lalu.
Begitu Reski diterima di sekolah tersebut, para guru sudah memberitahukan kepada siswa lainnya mengenai kondisi fisik bocah tujuh tahun itu.
Para guru meminta siswa lain untuk tetap merangkul Reski tanpa membeda-bedakan.
"Akhirnya anak-anak senang setiap hari ada yang jajan berikan uang," jelasnya.
Sukiati sempat khawatir jika siswanya itu akan dibully oleh warganet di dunia maya.
Terlebih dengan siswa SD lainnya yang berhubungan dan berinteraksi langsung dengan Reski.
"Awalnya, kami khawatir, awalnya kami takut ada yang bully toh. Tapi, ternyata tidak. Anak-anak di SD saya menerima dengan senang. Jadi, kami guru-gurunya juga senang," ucapnya.
Namun, dengan keterbatasan fisik yang ada pada diri seorang Reski justru membuat para siswa di SD tersebut merangkulnya.
Seperti baru-baru ini tengah viral di media sosial Reski disuapi teman sekelasnya.
Kata Sukiati, teman sekelasnya memang kerap menyuapi Reski ketika jam istirahat tiba.
Padahal, meski tangannya tak normal dan tak memiliki kaki, Reski cukup pandai untuk menulis dan makan sendiri.
"Dia bisa suap sendiri, tapi teman-temannya bilang sayang (makanan) terbuang-buang. Kalau istirahat, Reski diajak main. Kalau istirahat dia makan karena pagi tak sarapan," ungkap Sukiati.