Berita Entertainment

Cinta Kuya, Anak Uya Kuya Rela Memulung Barang Bekas dan Jadi Pelayan di Amerika, Lolly Kena Sentil

Editor: Elma Gloria Stevani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Cinta Kuya anak sulung Uya Kuya dengan Lolly putri pertama Nikita Mirzani belakangan ini mendadak dibandingkan oleh warganet.

Artikel Kompas.com 'Tak Malu Memulung Botol Bekas di Amerika demi Dapat Uang'.

Kegiatan Cinta Kuya di Amerika mengumpulkan barang bekas (YouTube Cinta)

Uya Kuya sendiri sempat penasaran melihat putrinya melakukan hal itu dengan kesadaran sendiri.

"Enggak jijik ambil sampah orang?" tanya Uya Kuya.

"Enggak. Ngapain? Udah kotor juga, tinggal mandi," kata Cinta.

Setelah mengantarkan sampah-sampah itu ke tempat daur ulang, Cinta baru mengetahui ternyata harga termahal bukan botol kaca melainkan botol berbahan alumunium.

"Ternyata paling mahal alumunium, 1.68 dollar (AS). Berarti lain kali aku kalau mau ambil-ambil sampah orang harus yang can (kaleng)," ujar Cinta.

"Jangan yang gelasan plastik, karena lebih murah," imbuhnya yang membuat Astrid Kuya tertawa mendengar putrinya berencana memungut sampah lagi.

Kegiatan Cinta Kuya di Amerika mengumpulkan barang bekas 1 (YouTube Cinta)

Aksi positif Cinta Kuya itu mendapat banyak acungan jempol dari warganet.

Banyak yang memuji Cinta Kuya adalah sosok wanita pekerja keras dan tak manja meski memiliki orangtua bergelimang harta.

Karena sikap Cinta Kuya ini, parenting Uya Kuya dan sang istri, Astrid Kuya mendapat pujian.

Sayang, hal berbeda terjadi pada hubungan Nikita Mirzani dengan sang putri, Lolly.

Diketahui, ibu dan anak ini tengah berseteru bahkan tak saling berkomunikasi.

Sama-sama sedang bersekolah di luar negeri, Lolly belakangan ini juga ikut terseret usai viral aksi Cinta Kuya bekerja keras demi menghasilkan cuan sendiri.

Sulung dari tiga bersaudara ini banjir nasihat agar mencontoh kegigihan seorang Cinta Kuya, alih-alih terus bermain media sosial.

Meski begitu, tak sedikit yang memberikan pembelaan pada Lolly.

Halaman
1234

Berita Terkini