Ikut Soroti Kisruh Rempang, Panglima Pajaji Siap Bela Masyarakat, Kecam Aksi Aparat: Dijajah

Penulis: Alga
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kisruh Rempang turut disorot oleh Panglima Pajaji

TRIBUNJATIM.COM - Kerusuhan yang terjadi di Rempang, Batam, Kepulauan Riau, turut disorot oleh Panglima Pajaji atau Panglima Suku Dayak, Agustinus Lucky.

Panglima Pajaji menyesalkan sikap aparat ketika kericuhan terjadi di depan Kantor BP Batam pada Senin (11/9/2023) lalu.

Bahkan tak sungkan-sungkan, Panglima Pajaji mengatakan, dirinya siap turun langsung membela rakyat Rempang.

Hal itu diketahui dalam video yang diunggah lewat akun Facebook-nya.

Baca juga: Panglima Pajaji Gercep Tanggapi Serius Perintah Aneh Panglima TNI soal Penanganan Warga Rempang

"Menyesalkan tindakan yang terjadi di Pulau Rempang," kata Panglima Pajaji, Minggu (17/9/2023), dikutip dari Tribun Medan.

"Saya sangat menyesalkan perbuatan aparat penegak hukum yang mengintimidasi masyarakat, yang ada di Pulau Rempang," kata Panglima Pajaji

Tak hanya kericuhan, Panglima Pajaji juga menegur keras tindakan aparat kepada rakyat Rempang.

"Anda aparat! Para aparat! Anda-anda itu terlahir dari masyarakat! Dan sama seperti saya, Anda dibesarkan oleh masyarakat!" tegas dia.

"Anda juga didirikan, dihadirkan karena masyarakat. Tapi sekarang tindakan kalian malah berputar arah. Menyiksa masyarakat," imbuh dia.

"Mengintimidasi rakyat negara kalian sendiri. Menjarah negara kalian sendiri," kata Panglima Pajaji.

Panglima Pajaji memahami bahwa aparat hanya menjalankan tugas. 

"Ya, saya tahu kalian menjalankan tugas. Tapi yang kalian lawan itu adalah rakyat, masyarakat kita yang ada di NKRI ini," ucapnya.

Kemudian Panglima Pajaji menyampaikan pesan ke masyarakat Rempang untuk terus berjuang.

Panglima Pajaji mengaku siap akan membantu warga Rempang.

"Masyarakat Rempang, saudara-saudara saya yang ada di sana. Saya akan turun tangan langsung membantu kalian yang ada di Rempang," tutur dia.

"Saya akan hadir membantu saudara-saudara saya yang ada di Rempang," kata Panglima Pajaji.

"Saya tidak main main. Saudara-saudarau di Rempang. Tetaplah perjuangkan hak kalian di sana. Karena hak kalian, tumpah darah kalian."

"Hak kalian adalah warisan nenek moyang kalian yang mereka rampas dari penjajah dan terbentukah NKRI," ujar Panglima Pajaji.

Namun sekarang kata Panglima Pajaji, anak cucu dan generasinya dijajah dengan gaya baru.

"Dan sekarang anak cucunya, generasinya yang diperjuangkan tanah leluhur, sekarang dijajah. Dijajah dengan gaya baru," tukas Panglima Pajaji.

Panglima Pajaji siap bantu warga Pulau Rempang (YouTube/Tribunnews)

Tak hanya Panglima Pajaji, sosok sang dai kondang ikut bersuara lantang terkait nasib para warga Rempang yang ditangkap dan ditahan.

UAS berharap para pengacara dapat pergi ke Rempang dan memberi bantuan hukum kepada warga di sana.

UAS menginginkan para pengacara membela sejumlah warga yang menolak relokasi dan telah ditangkap oleh kepolisian atas tuduhan provokasi.

"Wahai para pengacara, segeralah menuju Rempang untuk membantu mereka yang saat ini ditangkap."

"Agar mereka dapat dibebaskan," ucap UAS dalam unggahan di akun Instagram-nya, @ustadzabdulsomad_official, pada Kamis (14/9/2023).

Ustaz Abdul Somad menegaskan bahwa warga yang ditangkap bukanlah pelaku tindak kriminal seperti koruptor.

Oleh karena itu, menurut Ustaz Abdul Somad, para warga yang ditangkap membutuhkan bantuan.

UAS menekankan bahwa warga yang saat ini ditangkap adalah orang-orang yang hanya ingin mempertahankan tempat tinggal dan sumber penghidupan mereka.

"Mereka bukan pengedar narkoba atau koruptor. Mereka adalah orang-orang yang membela tanah dan rumah mereka."

"Bagaimana jika rumah dan mata pencaharian kita dirampas?" imbuh Ustaz Abdul Somad dalam video yang dibagikan.

Dalam video tersebut, terlihat UAS sedang memberikan ceramah.

Namun belum ada informasi mengenai waktu dan tempat di mana ceramah tersebut diadakan.

Baca juga: Sikap Ustaz Abdul Somad Soal Kisruh di Rempang Tolak Pembangunan Eco City, Bela Warga, Ini Seruannya

Sebelumnya Ustaz Abdul Somad mengunggah seruan kepada masyarakat Melayu lewat akun IG @ustadzabdulsomad_official pada Minggu (10/9/2023). 

Berbeda dari posting-annya yang lain, dalam potret tersebut wajah Ustaz Abdul Somad terlihat masam. 

Dalam posting-annya, UAS menyatakan dukungannya kepada masyarakat Pulau Rempang, Batam.

Mengutip pernyataan dari Prof Dr Dato' Abdul Malik, MPd, masyarakat Pulau Rempang disampaikannya merupakan keturunan prajurit kesultanan Riau-Lingga.

Para prajurit tersebut sudah mendiami Pulau Rempang sejak masa Kesultanan Sulaiman Badrul Alam Syah I di tahun 1720.   

Selanjutnya mereka pun ikut berperang bersama Raja Haji Fisabilillah dalam Perang Riau I pada tahun 1782 hingga 1784.

Begitu juga dalam Perang Riau II bersama Sultan Mahmud Riayat Syah pada tahun 1784 hingga 1787.

"Penduduk asli Rempang-Galang dan Bulang adalah keturunan para prajurit Kesultanan Riau-Lingga yang sudah eksis sejak 1720 masa pemerintahan Sultan Sulaiman Badrul Alam Syah I.

Pada Perang Riau I (1782-1784) mereka menjadi prajurit Raja Haji Fisabilillah.

Dan, dalam Perang Riau II (1784–1787) mereka prajurit Sultan Mahmud Riayat Syah," tulis Ustaz Abdul Somad.

"Ketika Sultan Mahmud Riayat Syah berhijrah ke Daik-Lingga pada 1787, Rempang-Galang dan Bulang dijadikan basis pertahanan terbesar Kesultanan Riau-Lingga.

Pemimpinnya Engku Muda Muhammad dan Panglima Raman yang ditunjuk oleh Sultan Mahmud," bebernya.

Kisruh di Rempang, Batam, Kepulauan Riau, tuai sorotan Ustaz Abdul Somad (TribunBatam.id/Eko Setiawan - Instagram/ustadzabdulsomad_official)

Kala itu pasukan Belanda dan Inggris yang sudah menguasai Nusantara tak berani memasuki wilayah Kesultanan Riau-Lingga.

Para prajurit ini disampaikan Ustaz Abdul Somad, menjaga Pulau Rempang dan bermukim hingga saat ini.

"Anak-cucu merekalah sekarang yang mendiami Rempang-Galang secara turun-temurun," ungkap Ustaz Abdul Somad.

"Pada Perang Riau itu nenek-moyang mereka disebut Pasukan Pertikaman Kesultanan.

Nukilan itu ada ditulis di dalam Tuhfat al-Nafis karya Raja Ali Haji.

Semoga mereka senantiasa dilindungi Allah SWT," jelasnya.

Ustaz Abdul Somad turut mengutip pernyataan Tokoh Masyarakat Melayu Serantau yang tidak disebutkan identitasnya.

Dalam seruan tersebut, Ustaz Abdul Somad meminta masyarakat Melayu untuk membantu masyarakat Pulau Rempang.

"Yang ada jabatan, tolong dengan kuasa. Yang sanggup berteriak, tolong dengan suara," tulis Ustaz Abdul Somad.

Posting-an Ustaz Abdul Somad itu pun disambut ramai masyarakat Melayu.

Sebagian besar menyatakan sepakat dan mendukung masyarakat Pulau Rempang.

Sebagian lainnya menyoroti kebijakan pemerintah yang dinilai tidak berpihak kepada rakyat. 

Berita Terkini