Berita Jatim

Hasil MRI Siswi SD Gresik yang Dicolok Tusuk Bakso Sudah Keluar, Bakal Ungkap Fakta Penting

Penulis: Tony Hermawan
Editor: Januar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SAH (8), siswi korban dicolok tusuk bakso di Gresik saat digendong bapaknya menuju ruang pemeriksaan MRI

Hasil MRI Siswi SD Gresik yang Dicolok Tusuk Bakso Sudah Keluar, Bakal Ungkap Fakta Penting

Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Tony Hermawan

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA- SAH siswi kelas II SDN 236 Gresik disebut-sebut mengalami risiko kebutaan seusai matanya dicolok tusuk bakso oleh kakak kelasnya.

Anak usia 8 tahun itu menjalani pemeriksaan Magnetix Resonce Imaging (MRI) di Rumah Sakit PHC, Surabaya, Rabu (20/9).

SAH keluar dari ruangan pemeriksaan sekira pukul 14.00 WIB. Lalu orang tuanya buru-buru menggendong SAH ke mobil.

Saat itu orang tua SAH enggan menanggapi pertanyaan media.

Wakil Direktur Pelayanan Medis RS PHC Surabaya ,dr Rony Kurniawan M. Kes mengatakan, hasil MRI telah keluar. Hanya saja pihak RS PHC tak bisa membuka kepada publik. Pasalnya, RS PHC menjadi rujukan di RSUD Ibnu Sina.

"Pasien ini rujukan, seluruh hasil diberikan ke RS Ibnu Sina. Selanjutnya ditangani tim RS Ibnu Sina selaku perujuk MRI," ujar dr Rony.

Baca juga: Siswinya Buta Dicolok Tusuk Pentol, Kepsek SDN 236 Gresik Bakal Diperiksa Lagi Terkait CCTV Sekolah

Hal yang sama juga diutarakan Dokter Spesialis Radiologi Konsultan dr Lailatul Muqmiroh, Sp. Rad (K). Dia tidak bisa membeberkan hasil pemeriksaan karena sudah menjadi kode etik. Hanya saja dia membeberkan pemeriksaan MRI kepada SAH difokuskan kepada bagian kepala.

Sebelumnya, seorang siswi kelas 2 SD di Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik alami buta permanen.

Siswi berinisial SA (8) itu buta usai dicolok tusuk bakso oleh teman sekolah.

Samsul Arif (36) ayah korban telah melaporkan peristiwa ini ke Mapolres Gresik.

Meminta pertanggungjawaban, karena putrinya mengalami kebutaan.

Samsul menceritakan awal mula peristiwa pahit itu.

Saat itu pada hari Senin (7/8/2023) lalu putrinya masuk sekolah. Ada acara lomba-lomba 17 Agustus.

Tak berselang lama, korban ditarik oleh diduga kakak kelasnya menuju ke sebuah lorong yang berada di antara ruang guru dan pagar sekolah.

Di lorong tersebut, korban dimintai uang jajan secara paksa atau dipalak.

"Anak saya tidak mau, wajah anak saya ditutupi tangan kemudian dicolok tusuk bakso itu. Dicolok-colokkan dari atas kebawah kena bagian mata kanan anak saya. Anak saya takut membasuh matanya dengan air, dan mengusapnya dengan seragam," tambah Samsul.

Saat itu, kata Samsul, ada luka sedikit. Dia melihat seragam anaknya ada bekas darah. Saat pulang sekolah, lanjut Samsul, ia mendapat keluhan dari putrinya bahwa mata kanannya tidak bisa melihat.

"Langsung saya bawa ke Rumah Sakit Cahaya Giri yang berada di Bringkang, Menganti. Kemudian dirujuk ke Rumah Sakit RSMM Jawa Timur hingga akhirnya dirujuk lagi ke RSUD dr Soetomo Surabaya demi anak saya," kata Samsul.

Berdasarkan hasil pemeriksaan di RSUD Dr Soetomo, diketahui ada kerusakan pada syaraf mata kanan putrinya. Hal itu membuat mata kanan putrinya tidak bisa melihat. Samsul pun geram. Tak terima putrinya yang rajin belajar itu mengalami kebutaan.

"Anak saya mengalami buta permanen, saya datang ke sekolah, saya tidak terima untuk mencari tahu siapa pelakunya. Anak saya nggak tau siapa nama pelakunya, tapi tau wajahnya saja. Saya minta CCTV katanya tidak ada rekaman CCTV. Dipersulit. Saya laporkan ke Polres Gresik," kata Samsul.

Samsul pun melaporkan kejadian tersebut ke Polres Gresik pada 28 Agsustus 2023 lalu.

Dikonfirmasi terpisah, Kasat Reskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan mengatakan, telah menerima laporan tersebut. Saat ini masih dalam proses penyelidikan.

"Kami masih memeriksa beberapa saksi," ujarnya.


Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkini