Berita Entertainment

Pesan Menohok Chef Juna ke Food Vlogger Imbas Review Nyak Kopsah, Anggap Sotoy: Dunia Chef Ternodai

Penulis: Ani Susanti
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pesan Menohok Chef Juna ke Food Vlogger Imbas Review Nyak Kopsah, Anggap Sotoy: Dunia Chef Ternodai

Ia mengkritik praktik mereka yang memberikan penilaian tanpa pemahaman yang cukup tentang makanan dan menciptakan ekspektasi yang tidak realistis.

Chef Juna mengungkapkan perubahan zaman, di mana beberapa food blogger memiliki latar belakang pengetahuan kuliner yang minim, dan tiba-tiba menjadi tukang ulasan makanan sejak media sosial mulai berkembang.

Namun, ia menekankan bahwa ulasan yang tidak konstruktif dan menghina merupakan hal yang berbeda dari memberikan kritik yang membangun.

Chef Juna menyarankan para food blogger untuk memberikan ulasan yang jujur dan konstruktif.

Terbaru, Juna Rorimpandey atau Chef Juna ungkap pengalaman setiap kali makan di luar rumah.

Berbeda dengan karakter tegas yang terlihat di televisi, Chef Juna mengaku sebenarnya cukup santai saat sedang makan di luar, terlebih jika itu warung kaki lima.

"Kalau kita lagi makan di kaki lima, gerobak, makan- makan aja," kata Chef Juna dikutip dari YouTube Musemediaid.

"Tapi, makan sama chef Juna di warteg atau bakso pinggir jalan, kayaknya tetap beban yang dagang. Terus abang baksonya, 'gimana chef garamnya pas? (atau kalau di warteg) 'kerang gue udah pas belum ya tingkat kematangannya?'" kelakar Kemal Palevi, dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com.

Baca juga: Penjelasan Chef Arnold soal Aturan Review Makanan, ‘Tampar’ Pengkritik Warung Nyak Kopsah: Masukan

Mendengar hal itu Chef Juna spontan tertawa dan mengaku memang beberapa hal seperti itu sering ditemui saat makan di luar.

"Tapi ada mereka kayak gitu. Saya mah santai," ucap Juna.

Hanya saja memang, respons Juna akan berbeda saat sedang makan di restoran kelas menengah ke atas.

Mempertimbangkan harga mahal yang harus dibayar, harapan chef Juna atas suatu makanan menjadi lebih tinggi.

"Kalau sudah restoran menengah, menengah keatas, kita tahu bahwa kita keluar duit banyak, kalau ternyata 'waduh gini doang nih,' waduh," ucap Juna.

"Kenapa itung-itungan? Karena kita bisa buat itu, ngapain kita bayar mahal," lanjut Juna.

Baca juga: Nasib Karyawan Nyak Kopsah Disorot Jhon LBF, Bang Madun Nangis, Ingat Dulu Warung Bak Kandang Bebek

Diakui juga oleh Juna, popularitasnya terkadang dirasakan seperti pisau bermata dua setiap kali datang ke tempat makan.

Halaman
123

Berita Terkini