Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Tony Hermawan
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Valentino (46), warga asal Sawahan, Surabaya, mengalami insiden tak mengenakkan ketika keluar dari Mapolrestabes Surabaya.
Dia dihajar oleh sejumlah orang.
Dari situ, dia mengaku diculik dan dianiya 20 orang di rumah kawasan Gunungsari Surabaya.
Duda dua anak itu mengalami kejadian penganiayaan pada Selasa (3/10/2023) malam.
Saat itu, dia baru saja mengunjungi Kantor Reskrim untuk mengurus berkas Laporan Kepolisian (LP) tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) terhadap mantan istrinya yang dulu dibuat di Polsek Sawahan pada tahun 2021.
Hari itu, berkas LP tersebut dilimpahkan ke Polrestabes Surabaya.
"Pukul 21.00 WIB, saya keluar dari Gedung Reskrim. Masih di dalam area Polrestabes Surabaya, ada 4 orang meneriaki saya ngajak ke luar. Saya gak kenal mereka. Pas sudah di luar, saya dipukuli banyak orang. Mungkin ada sekitar 10 orang," ujar Valentino, Minggu (8/10/2023).
Lokasi Valentino dihajar tepat berada di samping Polrestabes Surabaya.
Baca juga: Polisi Kediri Ciduk Pelaku Pencurian di Kantor Pemkot dan Pengeroyokan, Berakhir di Bui
Saat itu, kondisi jalan sepi.
Hanya ada pedagang bakso dan sate.
Ada beberapa orang yang saat itu lewat berteriak dari kejauhan, karena curiga melihat satu orang dikerubungi banyak orang.
Lalu orang-orang yang melakukan pengeroyokan itu buru-buru mengajak Valentino pergi dan menjawab bercanda tidak terjadi apa-apa.
"Saya dimasukkan ke dalam mobil. Mata saya ditutup. Salah seorang yang menghajar saya ada yang bilang kalau saya dibawa ke Tol Dupak," ucap Valentino.
Baca juga: Terungkap Aksi Senior Keroyok Santri di Madura, Berawal Laporan Kehilangan Uang, 9 Orang Tersangka
Sesampai di Tol Dupak, Valentino dihajar.
Kemudian, mobil kembali berjalan menuju sebuah pemukiman.
Valentino saat itu mengirim live location kepada adiknya. Titik lokasi berhenti di sebuah rumah kawasan Gunungsari.
"Di situ, massa yang mengeroyok saya bertambah banyak. Ada sekitar 20 orang. Saya dihajar habis-habisan. Kepala saya dihantam pakai 4 helm. Sampai ada 2 helm yang pecah. Punggung saya dipukul pakai selang elpiji. Liontin dan cincin saya diambil, handphone saya juga pecah," ujar Valentino.
Valentino mengaku dikeroyok kurang lebih selama 6 jam.
Rabu (4/10/2023) pukul 03.00 WIB, adik Valentino datang di lokasi. Akhirnya penganiayaan yang dialami Valentino berhenti.
Baca juga: Sadisnya 5 Karyawan Diskotik di Surabaya Keroyok Warga, Bermula dari Teguran, Nasib Korban Tragis
Pagi itu, Valentino dibawa adiknya ke Rumah Sakit Adi Husada Surabaya. Dia ingin langsung melakukan visum. Akan tetapi, Adi Husada tidak melayani fasilitas itu.
Dia kemudian memutuskan membuat laporan kepolisian terlebih dahulu.
Valentino sekarang dirawat di Rumah Sakit PHC Surabaya.
Luka pada tubuhnya parah. Punggungnya mengalami banyak luka sabitan. Ditambah lagi, lengan kanannya mengalami luka lebam.