Tribunjatim telah menghubungi Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya yang baru AKBP Hendro Sukmono dan wakilnya, Wakasat Reskrim Polrestabes Surabaya, Kompol Teguh Setiawan. Namun, tidak ada respon.
Dimas Yemahura, pengacara keluarga korban mengatakan, watak Ronald Tannur ialah tempramen. "Dia (Ronald Tannur) mudah marah," ucapnya.
Bila mengamati akun TikTok korban ada banyak sekali postingan menggambar galau dalam urusan cinta. Sampai-sampai korban sebelum tewas membuat postingan yang cukup mengerikan.
Baca juga: Sebelum Tewas, Miris Pesan Voice Note Dini yang Dianiaya Anak Pejabat DPR RI, Curhat Dibanting
"Cwenya mati-matian jaga hati buat cwonya eh cwonya mati-matian buat matiin cwenya," itulah postingan terakhir korban.
Dimas sendiri mengaku belum bisa berasumsi hal apa yang menjadi penyebab Ronald Tannur menganiaya Andini hingga tewas. Dia menyebut penganiayaan bermula dari cekcok karena pengaruh alkohol.
"Motifnya masih cekcok, pertengkaran biasa, akibat dari pengaruh alkohol," ucap Dimas.