Kebakaran di Banyuwangi

Kebakaran Kandang Sapi Milik Kakek di Banyuwangi, Sapi Mati Terpanggang

Penulis: Aflahul Abidin
Editor: Sudarma Adi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kandang sapi yang terbakar di Kabupaten Banyuwangi.

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Aflahul Abidin

TRIBUNJATIM.COM, BANYUWANGI - Kebakaran kandang sapi di Lingkungan Gentengan, Kelurahan Singonegaran, Kecamatan/Kabupaten Banyuwangi, Jumat (13/9/2023).

Seekor sapi mati terpanggang dalam kejadian itu.

Kebakaran terjadi di kandang milik Siswanto (67), warga setempat.

Kandang sapi milik kakek ini berada di dekat area persawahan. Lokasinya persis di sebelah bantaran sungai.

Kandang yang terbakar berukuran sekitar 3 meter x 5 meter. Saat kejadian, terdapat dua ekor sapi jenis simental.

Seekor sapi indukan dan anakan. 

"Kebakaran tadi malam pukul 02.00 WIB," kata Siswanto.

Baca juga: Puluhan Polisi Banyuwangi Diajari Cara Penyelamatan dan Pertolongan Cepat Korban Laka Laut

Saat itu, ia sedang tidur di rumah. Ia dapat kabar kandang terbakar dari anaknya. Suara seperti kembang api terdengar di lokasi kandang yang jaraknya dari kediaman Siswanto hanya beberapa ratus meter (m).

Siswanto dan warga pun bergegas menuju kandang tersebut. Saat itu, sapi indukan kondisinya masih selamat.

Dengan celurit yang dibawa, Siswanto memotong tali dan berusaha membawa pergi sapinya menjauh dari kandang.

"Sapinya seperti mau menolong anaknya. Lalu jatuh ke jurang (sungai)," tambah Siswanto.

Dari dasar sungai yang mengering, sapi digiring oleh warga menjauh dari kandang. Beberapa bagian tubuh sapi indukan itu dipenuhi luka.

"Tadi pagi sudah disuntik sama mantri hewan," tambahnya.

Baca juga: Kawan Gibran Banyuwangi Galang Tanda Tangan, Dukung Gibran Rakabuming Raka Jadi Cawapres

Sementara, sapi anakan yang ada di kandang tak tertolong. Sapi itu kemudian dikuburkan di lokasi kandang yang terbakar.

Siswanto mengatakan, sapi yang ia pelihara adalah milik orang lain. Ia sudah mengabarkan tragedi itu ke si pemilik hewan. Beruntung, pemilik sapi bisa menerima kondisi tersebut sebagai sebuah musibah.

"Tadi api dipadamkan sama-sama dengan warga. Sampai pagi," tambah dia.

Soal penyebab kebakaran, Siswanto mengaku tak mengetahui. Siswanto sempat membuat bediang atau obat nyamuk sapi pada sore hari.

"Tapi saya tunggu sampai mati. Saya pulang dari kandang tadi malam jam 12," imbuh dia.

Berita Terkini