Sejak tamat dari SMA Negeri 3 Pangkalpinang di tahun 2000-an, Ihsan langsung bekerja di sebuah penginapan di Kota Pangkalpinang.
Beberapa tahun kemudian, ia pindah menjadi pencari konsumen sebuah produk kendaraan roda dua.
Di sisi lain, setelah beraktivitas, Ihsan terus mengasah kemampuan politiknya.
Hingga akhirnya Ihsan memutuskan untuk berhenti dan menjadi juru parkir.
Pekerjaan sebagai juru parkir ini sudah dilakoninya lebih dari delapan tahun.
Baca juga: Mantan Narapidana Kasus Narkoba Lolos Daftar Caleg di Pamekasan, Ini Jawaban KPU
Suatu ketika, partai mengusungnya menjadi bakal calon legislatif tahun 2024.
Wajar saja Ihsan sontak kaget.
Tak ada niatan untuk benar-benar melangkah ke DPRD karena mengetahui konsekuensinya.
Namun sebagai kader partai, Ihsan berikhtiar menerima kepercayaan tersebut.
Ihsan menyadari, langkah ini akan mendapatkan reaksi dari berbagai pihak.
Apalagi profesinya yang hanya sebagai juru parkir dianggap tak sepadan untuk memenangkan hati masyarakat.
Tetapi Ihsan tak begitu mempersoalkannya, karena niatnya maju untuk berbuat kebaikan dengan radius lebih luas.
"Ini panggilan jiwa. Saya niatnya ibadah mengabdi kepada masyarakat. Hati saya tenang karena semuanya Allah yang menetapkan."
"Apapun hasilnya, saya terima karena itu kehendak Sang Pencipta," papar Ihsan.
Disinggung soal strategi dan modal yang dipersiapkan untuk 2024, Ihsan tertawa dan menjawab diplomatis.