TRIBUNJATIM.COM - Seorang guru ribut dengan siswa SMK di Riau viral di media sosial.
Diduga, guru tersebut sampai menampar muridnya lantaran tersulut emosi.
Hanya saja berdasarkan saksi mata, guru tersebut hanya memegang siswa tersebut.
Pihak sekolah pun akhirnya memberikan penjelasan atas insiden tersebut.
Peristiwa itu terjadi di Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri), Selasa (17/10/2023).
Adapun insiden guru ribut dengan siswa SMK itu viral salah satunya diunggah oleh akun Instagram @berandakepulauanriau.
Baca juga: Kesal Tak Diberi Uang, Bocah 7 Tahun Laporkan Ibu ke Polisi, Nangis Marah-marah Datang ke Polsek
Dalam video tersebut, tampak guru dan murid tersebut ribut di balkon sekolah hingga menjadi tontonan murid lain.
Tampak seorang guru yang mengenakan seragam coklat itu membentak salah satu siswa lantaran menggedor pintu.
"Siapa yang gedor, saya tanya baik-baik," ucap guru itu, dikutip dari Tribun Jabar.
Sementara murid yang dituduh itu membantah dirinya menggedor pintu yang menjadi sumber keributan antara keduanya.
Sang guru menganggap gedoran pintu tersebut telah mengganggu berlangsungnya proses belajar mengajar.
Kemudian, murid tersebut protes karena merasa sang guru menampar dirinya.
Baca juga: Detik-detik Guru Tampar Siswa Riau Gegara Suara Pintu Digedor, Gubernur Ansar Ahmad: Secepatnya Cek
"Kok bapak nampar pak, saya bilang nggak tau, bukan saya pak," ujar siswa itu.
"Hei saya kan nggak nampar, saya tanya kamu siapa yang gedor," balas guru tersebut.
Peristiwa ini pun dibenarkan oleh Kepala SMKN 1 Tanjungpinang, Delisbeth mengatakan, peristiwa tersebut berawal dari adanya suara gedoran pintu yang cukup kuat.
Suara tersebut terdengar oleh guru berinisial ST yang sedang mengajar siswa kelas X.
Merasa terganggu dengan adanya suara tersebut, ST berinisiatif mendatangi murid kelas XI berinisial R.
Adu mulut di antara keduanya pun tidak terhindarkan sehingga menarik perhatian murid dan guru lainnya.
"Anak-anak di dalam kelas kaget. Lalu, guru keluar dan bertanya kepada siswa yang menggedor," ungkapnya saat dikonfirmasi, Rabu (18/10/2023), dikutip dari Tribun Batam.
Baca juga: Sosok Siswi Makan Nasi Dibungkus di Plastik, Lahap Meski Tanpa Lauk, Guru Menangis: Tetap Apa Adanya
Menurut Delisbeth, peristiwa itu hanya sebatas salah paham yang membuat ST terpancing emosi.
"Salah paham, ada sebabnya kenapa guru agak meninggi suaranya, beliau terganggu dengan siswa yang berada di luar," jelas Delisbeth.
Mengenai adanya dugaan guru menampar murid, Delisbeth mengaku belum mengetahui pasti.
Hal itu karena ada pengakuan berbeda antara kedua belah pihak.
Dijelaskan Delisbeth menurut pengakuan guru tersebut tidak melakukan hal tersebut.
Sementara siswa mengaku ditampar oleh guru tersebut, namun berdasarkan saksi mata guru tersebut hanya memegang siswa itu.
"Versinya beda-beda, guru bilang nggak. Siswanya bilang iya. Tapi saksi lain, bilang hanya dipegang saja," kata Delisbeth.
Setelah kejadian itu, Delisbeth pun mengadakan mediasi antara guru dan murid.
Kendati begitu, akibat kejadian ini keduanya pun akhirnya sepakat berdamai secara kekeluargaan.
Baca juga: Gorengan Saksi Bisu Kebaikan Amalia Sebelum Dihabisi Pelaku Pembunuhan Subang, Danu Dengar Jeritan
Gubernur Kepri Turun Tangan
Aksi guru yang diduga menampar siswa ini disorot oleh Gubernur Kepri, Ansar Ahmad.
Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengatakan, pihaknya akan mencari tahu penyebab terjadinya perbuatan yang sempat viral itu.
"Secepatnya saya cek, tentunya ada sebab akibatnya hingga hal itu terjadi," kata Ansar pada Kamis (19/10/2023), dikutip dari Kompas.com.
"Saya akan minta penjelasan dari Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepri," tambah Ansar.
Tak hanya Gubernur Kepri, Kepala Dinas Pendidikan Kepri Andi Agung membenarkan adanya kejadian yang berakhir viral tersebut.
Tetapi, Andi juga mengaku belum mengetahui secara pasti penyebab terjadinya perbuatan itu.
"Saya sudah langsung mengutus Kabid Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) ke SMKN 1 Tanjungpinang. Kemarin mereka sudah melakukan rapat kecil untuk mencari solusinya," ungkap Andi.
Andi menjelaskan hal ini hanyalah kesalahpahaman saja.
Baca juga: Nasib Akbar Sarosa Guru SMK Hukum Siswa Tak Salat, Ibu Mau Damai Tapi Bayar 20 Juta dan Stop Kerja
Tetapi Dinas Pendidikan Kepri akan mencarikan solusi yang terbaik agar hal-hal seperti ini tidak meski terjadi kembali.
"Yang paling utama akan dilakukan pembinaan, karena bagaimanapun pendidikan terhadap siswa terutama di lingkup SMA sederajat harus mengedepankan etika. Sebab penanganan anak di bawah umur dilarang menggunakan kekerasan," terang Andi.
"Ke depan kami berharap agar kedepan guru dan anak-anak didik selalu mengedepankan etika, tidak jaman lagi menggunakan kekerasan, tidak saja guru, anak didik juga kami minta untuk intropeksi diri, karena apa yang terjadi ini, merupakan citra buruk untuk dunia pendidikan di Kepri." pungkas Andi.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com