TRIBUNJATIM.COM - Keapesan dialami seorang nenek berusia 73 tahun.
Nenek tersebut syok karena baru tersadar mencairkan uang sebesar Rp 170 juta dengan total Rp 140 juta uang tunai, dan Rp 30 juta berupa emas.
Pengalaman pahit ini menjadi pelajaran bagi siapapun agar jangan sampai tertipu.
Widjayanti (73) yang bertempat tinggal di kawasan Jalan Bambu Ori Raya, kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, menjadi korban hipnotis dan kehilangan uang tunai beserta emas mencapai Rp 170 juta.
“Uang tunainya Rp 140 juta dan perhiasan emas itu kisaran Rp 30 juta. Totalnya itu kisaran Rp 170 juta berarti yang raib,” kata Widjayanti saat ditemui awak media di lokasi, Rabu (1/11/2023), seperti dikutip Tribun Jatim dari laporan Wartakotalive.com
Widjayanti menjelaskan peristiwa yang terjadi Selasa (31/10/2023) bermula saat dirinya tengah berolahraga jalan santai di sekitar huniannya.
Ketika berjalan, ia bertemu seorang laki-laki yang kemudian bercerita kepadanya kalau pria tersebut diturunkan tidak sesuai tujuan saat menaiki transportasi.
Kemudian, laki-laki tersebut terus menggiring sang nenek untuk menuju ke sebuah lokasi.
Tak lama datang seorang perempuan yang berbusana serba putih.
“Pas saya jalan di sini ada laki-laki berdiri dan dia nanya saya ‘Bu saya ini dari bandara dan saya naik taksi diturunkan di sini padahal tujuan saya ke Rumah Sakit Haji’,"
"lalu saya jawab ‘oh kalau begitu bapak nyari taksi di depan’ tapi bapaknya itu bilang tidak tahu dan akhirnya dia jalan sendiri,” kata Widjayanti saat dikonfirmasi di lokasi, Rabu (1/11/2023).
Baca juga: 3 WNA Berbahasa Arab-Inggris Coba Hipnotis 2 Gadis Karyawan Toko di Bangkalan: Aksi Gagal Lalu Kabur
Wanita tersebut menyarankan agar sang nenek membantu bapak tersebut.
Ia pun menawarkan kendaraannya untuk ikut mengantar bapak-bapak tersebut.
Perempuan yang mengenakan baju berwarna putih dan mengatakan kepadanya “Bu kasihan bapak itu, mari kita antar”.
Sesampainya di ujung jalan, datang sebuah mobil berwarna putih dan memepet Widjayanti.
“Sepertinya sudah skenarionya juga mobil putih mepet saya, begitu mobil putih mepet saya,"
"si perempuan ini langsung mengarahkan saya untuk naik mobil putih itu aja. Saya bertanya ke perempuan itu apakah ibu kenal? dan ibunya itu bilang kenal, katanya mobil itu yang punya kepala cabang bank BRI Kalimalang dan saya naik,” lugasnya.
Baca juga: Gadis Madura Lemas Alami Pendarahan di Bagian Sensitifnya, Kades Curiga Sampai Turun Tangan, Korban
Rupanya, Widjayanti malah diajak kembali ke rumah.
Pengakuan Widjayanti, di mobil tersebut sudah terdapat empat orang yang ia pribadi tidak mengenalnya.
Tidak hanya itu, Widjayanti juga ditanya perihal kepemilikan emas yang dimilikinya.
Tanpa sadar, ia pun menerima permintaan tersebut dan meminta diantarkan ke tempat tinggalnya.
“Saya diantar ke rumah. Saya diturunkan di masjid, dan pelaku itu pergi. Kemudian saya pulang. Sebelum itu di mobil mereka bilang kalau orang memberi, tangan kiri jangan sampai tahu, dan saya diminta jangan cerita sama anak, saya pun mengikutinya, padahal di rumah ada anak saya,” tuturnya.
Usai mengambil semua emas, Widjayanti tak luput membawa KTP, buku tabungan, hingga kartu ATM miliknya untuk kembali ke mobil tersebut.
Dilanjutkan perjalanan ke Bank untuk mengisi formulir pencairan uang tunai dengan nominal Rp 140 juta. Selanjutnya ke minimarket.
“Nah duit saya masukin ke tas saya. Tas saya kecil, dan perempuan itu meminta ke saya untuk dia yang bawa,” ucapnya.
Lebih kurang dua jam berdiri menunggu keempat terduga pelaku tersebut datang kembali, ia pun disentuh pundaknya oleh kasir minimarket tersebut.
“Bu, kayanya ibu kehipnotis. Orang yang ibu tunggu juga tidak datang lagi, kata kasirnya gitu, dan saya baru sadar,” pungkasnya.
Setelah kejadian tersebut, wanita lanjut usia (lansia) tersebut langsung pulang ke huniannya menggunakan ojek online dan melaporkan langsung peristiwa tersebut ke Mapolres Metro Jakarta Timur.
Ibu-ibu lain yang lebih muda misalnya juga pernah terkena hipnotis ketika sedang sakit.
Ibu rumah tangga (IRT) warga Kelurahan Cereme Taba, Kecamatan Lubuklinggau Timur II, jadi korban hipnotis.
Kawanan pelaku hipnotis tersebut membuat resah masyarakat di Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan (Sumsel).
Akibat kejadian tersebut, Suparti kehilangan uang sebesar Rp 4 juta, gelang 50 gram, cincin 20 gram.
Total nilai kerugian ditaksir mencapai puluhan juta.
Aksi hipnotis tersebut terjadi di depan Lippo Plaza Kota Lubuklinggau atau Rumah Sakit (RS) Siloam Silampari, Sabtu (26/6/2021).
Kejadian bermula saat Suparti hendak pergi ke RS Siloam Silampari untuk berobat. Namun saat itu dirinya memarkirkan motor di depan Ras Foto samping RS Siloam.
Baca juga: Kecurigaan Ibu Si Gadis ABG Nangis di Bandara, Merasa Putrinya Dihipnotis Pacar Buat Jual Motor Ayah
"Sesudah memarkirkan motor, tiba-tiba saya didatang laki-laki langsung menghampiri saya untuk meminta tolong mengaku neneknya sakit," cerita Suparti.
Saat itu, Suparti langsung merasa iba karena melihat laki-laki tersebut datang dalam kondisi gemetar, kemudian laki-laki tersebut langsung meminta tolong untuk mengantarnya ke Dinas Sosial (Dinsos).
"Langsung saya tanya Dinsos mana, ibu kurang faham kota atau kabupaten, sedang bertanya tersebut, kemudian datang orang berbadan gemuk (pelaku lain) pura-pura mau nolong, kemudian langsung saya suruh tanya ke dia (orang gemuk)," ungkapnya.
Mereka sengaja seperti tidak kenal, selanjutnya, orang yang awalnya minta tolong tersebut pura-pura cerita, pelaku saat itu bercerita mau mengobati neneknya tidak punya uang dan hanya punya pusaka.
Selanjutnya, seolah ingin menolong pelaku berbadan gemuk langsung mengajak Suparti ke mobil.
"Kemudian saya diajak nyebrang dari depan Lippo ke depan Mie Ayam Johan Rudi, diajak masuk mobil oleh pelaku berbadan gemuk, dalam mobil pelaku langsung mengeluarkan sebilah pusaka," ujarnya.
Merasa kaget Suparti langsung bertanya ini pusaka dari mana, pelaku langsung menjawab bahwa pusaka ini berasal dari Yogja.
Lalu pelaku bersalaman dengan Suparti dan memintanya membaca salawat dan mengucap syahadat.
"Kemudian pelaku langsung mengatakan bahwa dirinya sanggup membeli pusaka tersebut Rp 185 juta, tapi uang dalam dompetnya hanya ada Rp 15 juta, uang ini tidak cukup, lalu pelaku nyuruh saya memegang pusaka dan mengatakan kalau saya orang jujur," ungkapnya.
Baca juga: Dua Jambret Beraksi di Surabaya, Modus Gunakan Foto Nyi Roro Kidul untuk Hipnotis Korbannya
Selanjutnya, pelaku bertanya barang berharga apa milik Suparti yang bisa dipinjam, spontan Suparti menjawab hanya memiliki uang Rp 3 Juta.
Kemudian pelaku tersebut meminta lagi sembari mengatakan kalau Suparti tidak jujur.
"Jadi dengan receh-receh totalnya saya kasih lagi Rp 1 juta totalnya Rp 4 juta, kemudian spontan saya melepas 5 gelang satu gelang 10 gram, totalnya 50 gram, cincin dua total 20 gram," ujarnya.
Lalu, untuk menyakinkan Suparti pelaku mengatakan akan mentransfer uang tersebut ke orang yang minta tolong pertama kali.
Setelah itu Suparti di suruh turun, sehabis itu Suparti turun dan baru sadar kalau dirinya telah dihipnotis.
"Tapi saya tidak melihat dan tidak tahu mereka pergi kemana, karena perasaan saya mereka mau ngambil uang, sehabis itu saya tidak ingat lagi," tambahnya.
Sehabis kejadian itu, Suparti langsung menelpon anaknya Putri, kemudian Putri bersama ibunya sudah melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Lubuklinggau Timur dengan harapan pelaku cepat ditangkap.
"Harapannya pelaku cepat ditangkap supaya tidak terjadi lagi dengan masyarakat lainnya," ungkapnya.
Berita viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com