Berita Malang

Kakek Kaget Uang Rp 600 Ribunya Raib Digondol Staf Puskesmas Gadungan, Modus Vaksin Hadiah TV

Editor: Torik Aqua
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Komplotan penipu sasar kakek di Malang, modus janjikan hadiah TV malah gondol uang Rp 600 ribu korbannya

TRIBUNJATIM.COM - Apesnya nasib kakek (87) di Malang, Jawa Timur yang menjadi korban penipuan.

Ia ditipu oleh komplotan penipu mengaku dari petugas Puskesmas.

Kakek itu dijanjikan hadiah televisi karena sudah divaksin.

Hanya tinggal janji, ternyata penipu itu kabur meninggalkan kakek tersebut sambil membawa uang Rp 600 ribu milik sang kakek.

Uang tersebut merupakan uang simpanannya untuk menyambung hidup.

Baca juga: Niat Beli Mobil Baru Setelah Terkenal, Pedagang Ditipu usai Jadi Artis, Manajer Langsung Kena Karma

Dalam melancarkan aksinya, dua pelaku yang mengaku sebagai petugas Puskesmas ini mengikuti si kakek sampai ke dalam rumah.

Aksi dua pelaku penipuan ini terekam dalam kamera CCTV dan viral di media sosial.

Ketua RW setempat, Medhi Harsono mengatakan, penipuan itu terjadi pada Sabtu (28/10/2023) sekitar pukul 14.05 WIB.

Korban sendiri bernama Jais (87), warga Jalan Kertorejo, Kelurahan Ketawanggede, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur.

Menurut Medhi, saat itu korban sedang membeli bakso yang tidak jauh dari rumahnya.

Kemudian, saat korban pulang, ada dua orang yang menguntit dan mengikuti korban sampai ke rumah.

"Saat korban pulang ke rumahnya itu, ternyata dibuntuti oleh dua orang yaitu perempuan dan laki-laki," kata Medhi pada Selasa (31/10/2023).

Tanpa basa-basi, kedua pelaku mengaku-ngaku petugas puskesmas dan masuk ke dalam rumah korban.

"Kedua pelaku tiba-tiba ikut masuk ke rumah korban dan bilang dari Puskesmas Dinoyo," ujarnya.

Kala itu, kedua pelaku menanyakan kepada korban apakah sudah mendapatkan vaksin Covid-19 atau belum.

"Korban menjawab sudah vaksin. Dari situ, kedua pelaku tiba-tiba mengatakan bahwa korban berhak mendapatkan hadiah televisi," jelasnya.

Medhi menjelaskan, awalnya korban menolak tawaran hadiah televisi dari kedua pelaku.

Tetapi, kedua pelaku itu terus merayu hingga akhirnya korban pun setuju untuk menerima hadiah televisi tersebut.

"Awalnya, diminta bayar uang pajak hadiah sebesar Rp800 ribu. Tapi korban hanya punya uang Rp 500 ribu," ungkap Medhi.

Rekaman kamera CCTV saat pelaku penipuan yang laki-laki meninggalkan rumah korban dengan alasan akan mengambil hadiah televisinya (istimewa)

"Akhirnya, uang tersebut diberikan kepada pelaku, lalu pelaku yang laki-laki meninggalkan rumah dengan alasan mau ambil hadiah televisinya," bebernya.

Setelah pelaku laki-laki kabur, pelaku perempuan pun meminta korban berganti baju karena akan melakukan sesi foto saat hadiah datang.

"Ketika korban sedang ganti baju, pelaku perempuan ikut kabur sambil membawa dompet korban berisi uang Rp 100 ribu," tambahnya.

Akibat aksi penipuan tersebut, korban kehilangan uang sejumlah total Rp 600 ribu.

"Korban ini tinggal sendirian di rumah. Sebenarnya anaknya ada tiga, namun sudah berkeluarga dan tinggal di rumahnya masing-masing," jelas Medhi.

"Kata korban, secepatnya akan membuat laporan ke polisi. Tetapi menunggu cucunya datang, untuk ikut menemani," lanjutnya.

Sementara itu, Kasi Humas Polresta Malang Kota, Ipda Yudi Risdianto mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada dan berhati-hati.

"Jangan mudah percaya, meski diiming-imingi dan dijanjikan dengan hadiah besar. Minta langsung surat tugas dan identitas kepada yang bersangkutan," katanya.

"Kalau dari pemerintah, pasti dibekali identitas ataupun surat tuga,"

"Bila tidak dapat menunjukkan surat tugas maupun identitasnya, maka masyarakat bisa menolaknya,”

“Apabila masih ragu, bisa langsung meminta bantuan ke Bhabinkamtibmas atau Polisi RW maupun Ketua RT maupun RW setempat," tandasnya.

Berita lainnya: Mbah Sri ditipu rugi puluhan juta Rupiah

ara-gara angkat telepon ditagih utang, Mbah Sri Widyarti (75) mengalami nasib apes.

Pasalnya tanpa sadar, warga Kecamatan Serengan, Kota Surakarta, ini telah ditipu hingga Rp24 juta raib.

Mbah Sri Widyarti disebut telah kena tipu dari seseorang melalui sambungan telepon.

Lantas bagaimana kronologi nenek warga Serengan, Solo, ini kena tipu?

Baca juga: Mbah Tumijah Kasihan Tidur di Atas Sampah, Anak Hidup Enak Bareng Istri, Cuek Ditegur Perangkat Desa

Saat ditemui melalui TribunSolo.com, Senin (25/9/2023), Sri Widyarti sendirian mendatangi Mapolresta Surakarta untuk melaporkan apa yang dialaminya tersebut.

Awal mulanya, nenek bernama Sri Widyarti ini dihubungi  oleh seorang yang mengaku sebagai pegawai bank.

Bermula dari telepon nomor tak dikenal yang mengaku sebagai pegawai salah satu bank swasta, Sri Widyarti ditawari pinjaman tanpa anggunan.

"Itu awal Agustus 2023. Dia nawarin saya pinjaman Rp5 juta, proses cepat tidak sampai 10 menit," ungkap Sri Widyarti.

Namun warga Singosaren RT 04/RW 03 Kelurahan Kemlayan, Kecamatan Serengan, Kota Surakarta, ini menolak. 

Merasa bukan nasabah dari bank tersebut, Mbah Sri Widyarti pun menolak tawaran yang disebutnya berasal dari seseorang berinisial YP.

Setelah itu tiba-tiba dia ditagih oleh nomor yang sama untuk melunasi utang. 

Ia mendapat telepon dari nomor yang sama beberapa waktu kemudian.

Nomor ini menyebut jika Sri Widyarti memiliki utang yang harus dilunasi dalam jangka waktu setahun ke depan.

"Kaget saya, tidak meminjam uang kok tiba-tiba ditagih," ucapnya.

Merasa takut, Sri Widyarti pun akhirnya memilih untuk mengikuti perintah dari YP.

Ia lalu mengirim uang melalui transfer bank agar datanya segera dipulihkan.

"Padahal saya sumpah tidak pernah kirim data apa-apa, tidak pernah klik link apa-apa, diminta melunasi utang Rp5 juta."

"Uangnya saja tidak saya terima," urai Sri Widyarti.

Ia juga diminta mengirim uang Rp1,5 juta apabila ingin melakukan pencabutan data.

"Dimana dia minta uang Rp1,5 juta untuk biaya pencabutan data saya," jelasnya lagi.

Siapa sangka, bukannya permasalahan selesai, Sri Widyarti justru kembali diminta untuk mengirim uang dengan nominal berbeda-beda, selama beberapa kali.

Sri Widyari pun masih ingat dengan jelas ke mana dia harus mentransfer uang-uang tersebut, yakni ke tiga rekening beda bank dengan nama TE.

"Saya takut ketahuan anak saya. Kemudian tanpa sadar mengirimkan uang tersebut," urainya.

Baca juga: Sudah Beri Mahar Rp50 Juta, Pria Kalimantan Pilu Ditipu Arini Si Kakek Ngaku Santriwati, Gagal Nikah

Merasa kehilangan uang sebesar Rp29,5 juta, Sri Widyarti pun mencoba mencari keadilan dengan menemui banyak pihak, termasuk melaporkan kasus ini ke pihak berwajib.

Upaya Sri Widyarti sempat membuahkan hasil setelah ada pengembalian uang meski hanya Rp5 juta dari transfer di salah satu bank.

Sementara itu uang Rp24,5 juta yang dia kirim lewat berbagai rekening bank tersebut, sampai saat ini masih juga belum kembali.

Sri Widyarti sontak tak tahu harus bagaimana lagi seusai dirinya kehilangan Rp24 juta karena tertipu orang tak dikenal.

Kini pun dia bingung harus bagaimana agar uangnya bisa kembali utuh.

Ia heran kepada ada pelaku ada yang memanfaatkannya jadi korban pemerasan dari oknum tidak bertanggung jawab.

"Kok ada ya orang yang tega seperti itu. Saya sudah tua, harus mengalami hal seperti ini," tutup Sri Widyarti.

Sri Widyarti (75) warga Singosaren, RT 04/RW 03 Kelurahan Kemlayan, Kecamatan Serengan, mendatangi Mapolresta Surakarta untuk melaporkan kasus dugaan penipuan yang ia alami (TribunSolo.com/Andreas Chris Febrianto Nugroho)

Sementara itu seorang artis juga kaget saat tahu isi rekeningnya terkuras secara mendadak.

Isi rekening Asri Welas terkuras setelah bayar restoran pakai kartu debit.

Asri Welas mengatakan bahwa isi tabungannya tiba-tiba berkurang drastis, padahal ia tidak menggunakannya sama sekali.

"Pernah saya alami kejadian rekening saya di-hack orang, saya lupa tahun berapa kejadiannya."

"Cuma tiba-tiba nuncul notifikasi ada transaksi di rekening saya," kata Asri Welas ketika ditemui di CGV Grand Indonesia, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (24/7/2023).

Asri Welas pun kaget karena dirinya tidak melakukan transaksi apapun secara daring.

Namun muncul notifikasi kalau dirinya telah melakukan sebuah transaksi di luar negeri.

"Terus saya telepon pihak banknya, saya minta blok rekening saya biar enggak ada transaksi lain lagi."

"Karena saya enggak kemana-mana, tapi ada transaksi di luar negeri, heran gitu," ucap wanita berusia 44 tahun ini, dikutip dari Tribun Medan.

Bayar di restoran pakai debit, artis cantik syok rekening mendadak terkuras (Surya Malang)

Setelah menghubungi pihak bank, Asri Welas baru mengetahui kalau transaksi tak wajar yang keluar dari rekeningnya dilakukan oleh pelaku jaringan internasional.

"Jadi aku lagi makan di sebuah resto, aku bayar debit," jelasnya.

"Nah, di situ tuh kayak data rekening aku di-copy gitu lah sama waitress-nya dan dikirim ke tim mereka, terjadilah ada transaksi di luar negeri."

"Setelah ditelusuri, tersangka awalnya adalah waitress ini dan dia sudah jadi tersangka. Karena korbannya bukan aku aja, tapi yang makan di sana hari itu juga kena," sambungnya.

Dikutip dari Tribunnews.com, Asri Welas pun merasa beruntung karena pihak bank melakukan pelacakan dengan cepat.

Sehingga bisa menemukan siapa pelakunya serta membekukan rekeningnya terlebih dahulu.

"Hiang karena hacker ini, dikembalikan semuanya," ungkapnya.

Asri Welas pun berbarap tak lagi menerima kejadian tak mengenakan yang bisa menguras uang tabungannya di rekening.

"Pasti lebih waspada aja sih ke depannya. Ya semoga ini yang terakhir," tandas Asri Welas.

Berita Terkini