Arti Mimpi

5 Arti Mimpi Melihat Mantan dengan Pacar Barunya, Benarkah Hati Masih Terjebak dengan Masa Lalu?

Editor: Elma Gloria Stevani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi arti mimpi melihat mantan dengan pacar barunya.

Bermimpi membantu seseorang mengkonsolidasikan dan menganalisis ingatan dan kemungkinan berfungsi sebagai "latihan" untuk berbagai situasi yang akan dihadapi seseorang di siang hari.

Sebuah studi mengenai tidur menunjukkan bahwa gelombang otak manusia hampir sama aktifnya selama siklus REM seperti saat ia bangun.

Para ahli percaya bahwa fase tidur REM dihasilkan oleh bagian batang otak, sedangkan otak depan yang akan menghasilkan mimpi.

Faktanya, jika batang otak terluka, seseorang dapat bermimpi meski tidak masuk ke fase tidur REM. Sebaliknya ketika otak depan mengalami cedera, seseorang bisa masuk fase tidur REM tetapi tidak bermimpi.

Dalam penelitian lain, diketahui bahwa mimpi lebih berasal dari imajinasi seseorang daripada persepsi atau pengalaman sensorik hidup yang dikumpulkan di otak depan.

Para ahli telah menemukan bahwa mimpi dapat menyertai kondisi kejiwaan seseorang.

Orang yang hidup dengan gangguan stres pascatrauma atau post-traumatic stress disorder (PTSD) lebih cenderung mengalami mimpi buruk.

Ini adalah manifestasi dari ketegangan bagi orang yang hidup dengan PTSD. Sebab mereka kerap mengulang ingatan pengalaman traumatisnya.

Mengapa manusia bisa bermimpi?

Dilansir dari Healthline, berikut beberapa alasan mengapa seseorang bisa bermimpi:

1. Mimpi sebagai sebuah terapi

Mimpi mungkin merupakan cara untuk menghadapi drama emosional dalam hidup seseorang.

Dan karena otak bekerja pada tingkat yang jauh lebih emosional daripada saat seseorang bangun, otak akan membuat koneksi mengenai perasaan yang tidak akan dibuat oleh tubuh ketika sadar.

2. Mimpi sebagai respon bertahan hidup

Salah satu area otak yang paling aktif saat bermimpi adalah amigdala, yakni bagian otak yang terkait dengan naluri bertahan hidup dan respons lawan-atau-lari.

Sebuah teori mengatakan bahwa, karena amigdala lebih aktif selama tidur daripada saat bangun, mimpi mungkin cara otak untuk membuat seseorang siap menghadapi ancaman.

Untungnya, batang otak mengirimkan sinyal saraf untuk mengendurkan otot selama fase tidur REM. Sehingga, tubuh tidak akan mencoba berlari atau meninju saat tidur.

3. Mimpi sebagai inspirasi

Dalam teori lain, dijelaskan alasan mengapa seseorang bermimpi adalah untuk membantu memfasilitasi kecenderungan kreatifnya.

Halaman
1234

Berita Terkini