Berdasarkan manuskrip berbahasa Ibrani, sejarawan memperkirakan persebaran semangka ke Timur Tengah sejak 200 M.
Dulunya semangka digunakan sebagai persembahan persepuluhan bersamaan dengan buah ara, anggur, dan delima.
Jika berbicara mengenai Gaza, wilayah yang menjadi target operasi tempur Israel saat ini, semangka menjadi hidangan yang populer.
Di Gaza selatan, warga setempat biasa menikmati fatet ajer berisi semangka mentah, terong, paprika, dan tomat, yang dipanggang dan direbus.
Sajian tersebut kemudian disajikan di atas roti pipih dengan minyak zaitun--salah satu bahan pokok makanan Palestina.
Baca juga: JATIM TERPOPULER: Mantan TKW Uangnya Ludes Gegara Investasi - Mantan Kades Korupsi DD Rp 600 Juta
Semangka dan bendera Palestina
Semangka yang menjadi simbol "the fruit of Palestine" melambangkan budaya dan identitas Palestina, seperti dilansir dari Tribun Jogja.
Sebenarnya, di Palestina juga terdapat buah-buahan lain yang mewakili negara tersebut, seperti zaitun, jeruk, dan terong. Akan tetapi, memang buah semangka yang paling ikonik.
Melalui tulisan Ibrani, buah semangka yang berasal dari Timur Tengah sejak tahun 200 M, digunakan sebagai sajian di upacara keagamaan bersama buah anggur, ara, dan delima.
Buah semangka juga digunakan dalam berbagai hidangan termasuk salad yang menjadi bagian dari meze di kawasan Mediterania.
Semangka yang belum matang juga disajikan di atas roti pipih dengan minyak zaitun menjadi hidangan populer di Gaza Selatan.
Seiring berjalannya waktu, semangka juga digunakan sebagai simbol untuk mendukung Palestina dari upaya Israel mencaplok wilayah atau aneksasi.
Dilansir dari First Post, semangka dijadikan simbol dukungan karena warna buah ini senada dengan warna bendera Palestina.
Meski begitu, warga Palestina tidak begitu saja menjadikan semangka sebagai simbol untuk melawan Israel. Butuh proses sebelum mereka menggunakan semangka sebagai simbol.
Hal tersebut bermula ketika Israel menguasai Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Yerusalem Timur setelah Perang Enam Hari pada 1967.