"Kejadian laka kerja itu terjadi sekitar 10 hari yang lalu, sebelum kami membongkar praktik ini. Ada yang mengalami luka bakar ringan dan luka bakar berat hingga 50 persen. Dan saat ini, masih dirawat di RSSA," terangnya.
Sementara itu, tersangka Hendy Setiawan mengaku, belajar ilmu mengoplos gas elpiji dari temannya di Jakarta.
"Beroperasi mengoplos gas elpiji di Kota Malang ini sudah dilakukan cukup lama, sekitar 1 tahunan. Dan untuk mengoplos dari satu elpiji subsidi ke elpiji 12 kilogram, hanya membutuhkan waktu 15 menit saja," ungkapnya.
Hendy juga menambahkan, setiap harinya selalu melakukan pengoplosan gas elpiji.
"Setiap hari produksi 15 hingga 20 elpiji. Tidak setiap hari kirim. Dan keuntungan yang didapat, saya buat untuk menambah tabung," tandasnya.