Dalam unggahannya, pemilik akun tersebut mewawancarai Ustaz Gunawan di gubuk tuanya.
Sembari duduk di kasur tipis yang warnanya sudah memudar, Ustaz Gunawan tersenyum menceritakan kehidupannya.
Mengenakan kaos berwarna cokelat luntur dan sarung motif kotak-kotak, Ustaz Gunawan mengaku tak punya harta apa-apa.
Tanah wakaf yang ditinggalkan orang tua untuknya pun telah Ustaz Gunawan jadikan masjid.
Alhasil kini Ustaz Gunawan harus rela tidur di gubuk tersebut.
"Saya sudah tidak punya harta apa-apa lagi, peninggalan orang tua sudah diwakafkan untuk masjid."
"Saat ini hanya gubuk ini tempat saya berteduh," imbuh Ustaz Gunawan, melansir TribunnewsBogor.com, Selasa (7/11/2023).
Baca juga: 17 Tahun Keliling Jualan Kopi, Mbah Heri Nangis Ungkap Penghasilannya Tak Lebih dari Rp20 Ribu
Guna menyambung hidup, Ustaz Gunawan sehari-hari bekerja sebagai guru ngaji.
Dalam foto yang ditampilkan, terlihat Ustaz Gunawan memiliki banyak murid yang masih berusia anak-anak.
"Kebanyakan ngajar di rumah-rumah. Ada beberapa orang saya ajak, termasuk saudara, juga saya ajarin ngaji," aku Ustaz Gunawan.
Tak cuma itu, Ustaz Gunawan juga bekerja sebagai tukang cukur.
Namun profesi tersebut tak menjamin Ustaz Gunawan hidup berkecukupan.
Sebab seringkali orang-orang yang minta dicukur rambutnya oleh Ustaz Gunawan mengaku tak punya uang.
"Saya sudah bilang kalau saya orang fakir. Kadang sehari cuma satu pelanggan, sering juga seharian enggak ada sama sekali (penghasilan)."
"Dan sering juga ada yang mau cukur, tapi cuma punya uang Rp5.000. Tapi tetap layanin demi menyambung hidup," tutur Ustaz Gunawan.
Lebih lanjut Ustaz Gunawan pun menceritakan awal mula dirinya tinggal di gubuk.
Setengah tahun lalu, Ustaz Gunawan masih tinggal di masjid.
Berprofesi sebagai marbot masjid, Ustaz Gunawan pun kerap jadi imam masjid dan muazin.
"Setengah tahun mah ada (tinggal di gubuk). Jadi sebetulnya dulu saya tinggal di masjid, sekalian saya jadi marbot masjid," kata Ustaz Gunawan.
"Terus ya ngajar, kadang saya jadi muazin, kadang imam masjid kalau ustaznya berhalangan saya gantian sama ustaz setempat," imbuh Ustaz Gunawan.
Semula merasa nyaman, Ustaz Gunawan mendadak kepikiran dengan keberadaannya di masjid.
Sebab sehari-hari Ustaz Gunawan merasa tidak punya privasi alias ruangan tersendiri.
"Karena masjid itu tempat umum, jadi privasi saya ini (terganggu). Kadang kalau ada pengajian ibu-ibu, saya ke mana?" ucap Ustaz Gunawan.
Berniat mandiri, Ustaz Gunawan akhirnya mendirikan gubuk reyot tersebut dari kayu dan bambu.
"Akhirnya saya cari tempat, banyak lahan kosong walaupun lahan PLN. Saya bikin gubuk di jalan lebih enak. Alhamdulillah saya buat di sini," pungkas Ustaz Gunawan.
Sehari-hari Ustaz Gunawan berkeliling untuk mengajar ngaji dan jadi tukang cukur rambut.
"Saya kebetulan dulu belajar nyukur, jadi saya nyukur rambut. Selebihnya saya ngajar private ngajar Quran. Alhamdulillah (mengajar ngaji gratis)," kata Ustaz Gunawan.
Atas cerita yang diurai Ustaz Gunawan, banyak netizen yang merasa iba.
Mereka pun berbondong-bondong mengurai doa untuk sang ustaz baik hati.