Berita Surabaya

Peragaan Busana Bumi Biru Syarat Makna, Kolaborasi dengan Jelajah Nusantara di Djaman Doeloe Resto

Penulis: Nur Ika Anisa
Editor: Samsul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Fashion show busana Bumi Biru, busana ramah lingkungan dengan pewarnaan alam dari daun indigo yang memunculkan warna biru isyaratkan pesan jaga lingkungan

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Perhatian Veni Rosita, founder Rosita Batik Shibori terhadap keberlanjutan atau sustainable fesyen dituangan dalam karya busana untuk Bumi Biru.

Balutan kain nusantara ramah lingkungan dengan teknik shibori dengan pewarnaan daun indigo mengisyaratkan makna Kembalikan Lautku Biru.

Pada karya tersebut, Veni Rosita menuangkan perhatiannya akan isu fast fashion yang mengarah pada gaya hidup konsumtif dengan seringnya membeli produk pakaian sekali pakai dan diproduksi oleh pabrik secara besar besaran atau bahkan import pakaian bekas dari luar negri (thrifting). 

Sering kali pakaian tersebut tidak nyaman dikenakan, karena berbahan baku dengan kualitas buruk atau pola menjahit yang kurang nyaman. 

Hingga akhirnya pakaian-pakaian tersebut berakhir di tempat pembuangan sampah dan menjadi penyebab pencemaran lingkungan yang cukup besar di Indonesia. 

“Kami Bumi Biru tetap dengan kampanye sustainable fashion. Kami punya tagline kembalikan lautku biru yang lebih konsen dengan sustainable fesyen, kita prihatin kepada pola masyarakat konsumtif terhadap pakaian yang diproduksi besar-besaran tapi tidak memperhatikan kualitas,” ungkap Veni Rosita ditemui di Restoran Djaman Doeloe Four Point Pakuwon Mall, belum lama ini.

Veni menghadirkan peragaan busana berwarna biru, pewarnaan yang dipilih berasal dari pewarna alam daun indigo. Pewarnaan alam daun indigo dijelaskannya melalui proses yang cukup panjang. Bukan sekali dua kali celup, pewarnaan dengan daun indigo membutuhkan lebih dari 10 kali celupan dan disebut tidak mengandung chemical sehingga aman bagi pengguna serta lingkungan.

“Koleksi ini saya tambah dengan pakaian yang menggunakan pewarna alam mahoni, dari kulit kayu mahoni. Perpaduan shibori dengan batik Indonesia dan kebaya,” ungkapnya.

Lewat karya busannya, Veni ingin menyampaikan pesan kembalikan lautku biru yakni menjaga lingkungan mulai dari polusi udara, polusi air dan tumpukan sampah fesyen. Terlebih, moment ini juga ditujukan untuk mengajak masyarakat terutama para penggemar fesyen untuk peduli terhadap lingkungan.

Untuk mendukung peragaan busana brand Bumi Biru, para model mendapatkan riasan dari Makeup Artist Nia Mardita. Nia membawa konsep riasan natural, glam dan glowing. Pada riasan tersebut kesan glam ditonjolkan di bagian mata dengan memberikan kombinasi warna riasan cokelat dan gold.

“Kalau glowingnya dari pakai highliter, mempertegas tulang wajah seperti area pipi ditonjolin dan buat area T glow,” ungkapnya.

Nia mengatakan, untuk pilihan warna lipstik diselaraskan dengan warna baju yang dominan cokelat dan biru. Warna lipstik cokelat yang dinilai cocok dengan beberapa warna busana seperti biru, marun, cokelat dan gold yang menampilkan sisi glam dan glow.

“Dari panitia sudah dikasih gambarannya dan saya mwnyesuaikan saja. Makeup itu untuk memperkuat corak batiknya, kami pakai foundation tipis jadi sesuai dengan warna kulit,” ungkapnya.

Karya-karya Bumi Biru rupanya dilirik hotel berbintang di Surabaya. Veni Rosita diminta untuk menampilkan karya-karyanya dan mengisi pop up store selama satu bulan. Bentangan kain shibori berwarna biru juga menghiasi sudut-sudut Djaman Doeloe Resto & Bar.

Kolaborasi ini bertujuan untuk memperkenalkan dan menghargai kekayaan budaya Indonesia. Para pengunjung Djaman Doeloe Resto & Bar juga memiliki kesempatan unik untuk melihat dengan dekat berbagai macam kain dekorasi yang berasal dari Bumi Biru. Kain-kain indah ini memiliki cerita sendiri dan menjadi representasi dari keindahan serta keunikan budaya Indonesia.

Parade busana ini diselaraskan dengan buffet terbaru dengan tema Jelajah Nusantara. Menu spesial terinspirasi dari ragam kuliner nusantara yang disajikan dengan cita rasa otentik, terdiri dari beberapa highlight seperti bebek songkem Madura, mie rebus Aceh, pempek Surabaya, batagor Bandung hingga kue putu dan gulali.

“Kami senantiasa berkomitmen untuk lingkungan dengan konsistensi dalam hal pemakaian produk yang ramah lingkungan, selain itu juga aksi kita dimulai dari secara konsisten dalam penanggulangan limbah bahan masak yang kami sengaja tidak buang tapi juga kami sumbangkan kepada Garda Pangan” Ujar Chef Yandri Lubis selaku Head Chef di Djaman Doeloe Resto.

Hotel Manager Four Points by Sheraton Surabaya Pakuwon Indah Achmad Syaifudin mengatakan, sangat antusias untuk bekerja sama dengan Bumi Biru dalam mengadakan acara Jelajah Nusantara ini. Pihaknya percaya bahwa budaya Indonesia harus diapresiasi dan dijaga dengan baik. Kain nusantara menjadi salah satu warisan kita yang kaya akan keindahan dan nilai historis.

"Kami berharap acara ini dapat menginspirasi masyarakat Surabaya dan wisatawan untuk lebih mengenal dan mencintai kekayaan budaya Indonesia serta menjadikan laut kita kembali biru dengan mengurangi akibat fatal dari fast fashion hingga konsistensi dalam melakukan daur ulang, Reduce, Reuse dan Recycle,” ungkapnya.

Berita Terkini