Letnan Komandan John Peverell Rogers dan istrinya, Angela, menyumbangkan tanah tersebut kepada National Trust for Historic Places pada tahun 1974 dengan imbalan sewa 1.000 tahun bagi anak dan cucu untuk tinggal di sana.
Jordan mengatakan dia tahu sejak usia 8 tahun bahwa Charles mungkin adalah ayahnya.
Ada beberapa upaya sebelumnya untuk melakukan tes DNA namun tidak berhasil, bahkan setelah kematian ayahnya.
Jordan juga berpacu dengan waktu untuk mendapatkan sampel DNA dari tubuh ayahnya.
Dia juga menghadapi perselisihan hukum yang mengerikan dengan kerabatnya.
Baca juga: Terseret Kisruh Tes DNA, Rezky Aditya Kini Sudah Berubah, Citra Kirana Pasrah: Menikah karena Allah
Namun pada akhirnya dia bisa melakukan tes DNA.
Berdasarkan pemeriksaan, Charles Rogers hidup dalam pengasingan selama 40 tahun, mengonsumsi narkoba dan jarang mencuci atau mengganti pakaian serta sering tidur di mobilnya sebelum meninggal di dalam mobil karena overdosis heroin.
Jordan mengatakan Charles Rogers dilahirkan dalam garis keturunan prajurit senior di Angkatan Darat dan Angkatan Laut.
Charles adalah putra bungsu dari Letnan Komandan Rogers dan istrinya Angela.
Kakak laki-lakinya pernah menjadi pilot Royal Air Force.
Ayahnya adalah seorang Letnan Komandan di Royal Navy.
“Jadi dia punya jejak besar yang harus diikuti.
Dia berada di bawah tekanan besar untuk dihadapi.
Tapi dia berbeda dan memiliki jiwa bebas.
Selalu ada tekanan padanya untuk memenuhi ekspektasi,” papar Jordan.
Baca juga: Nasib Pemain Serigala Terakhir Sempat Koma dan Hilang Ingatan, Kini Tak Mau Syuting: 4 Bulan Tidur