"Benar, ayahnya PNS di (Pemerintah) Provinsi (Lampung)," kata Umi melalui pesan singkat, Kamis (16/11/2023).
Terkait detail identitas maupun jabatan dari joki yang juga diduga mahasiswi Institut Teknologi Bandung itu, Umi belum bisa memberikan keterangan rinci.
"Informasi sementara hanya itu, penyidik masih melakukan pendalaman atas semua keterangan dari yang bersangkutan (pelaku)," kata Umi.
Atas informasi ini, Kompas.com berupaya melakukan verifikasi ke Pemprov Lampung. Namun hingga berita ini dibuat, belum ada pejabat terkait yang bisa dikonfirmasi.
Aksi kecurangan ini berhasil digagalkan saat RDS masuk ke ruang tes dan seluruh peserta harus memverifikai wajah.
Saat melakukan pemeriksaan, wajah joki RDS tidak cocok dengan foto yang asli, sehingga pelaku gagal masuk dan menimbulkan kecurigaan
"Jadi antara wajah dengan face recognition tidak match dan kemudian diamankan oleh tim CASN Kejati Lampung," imbuh Umi.
Saat ditanya apakah pelaku menerima atau yang menawarkan orderan, Kombes Pol Umi mengaku, pihaknya meminta waktu melakukan penyelidikan.
"Akan kami tanyakan dulu kepada pak Dirreskrimsus apakah mahasiswa ini menawarkan diri apa mendapatkan orderan dari peserta asli," kata Kombes Pol Umi.
Tanggapan ITB
Mengenai adanya mahasiswi menjadi joki tes CPNS, pihak rektorat ITB baru mengetahui bahwa salah satu mahasiswi terlibat praktik kecurangan prose seleksi CPNS Kejaksaan 2023.
"Kami baru mengetahui berita ini, dan kami sedang menelusurinya, apakah mahasiswa ITB atau bukan mahasiswa ITB," ujar dia dalam sebuah keterangan resmi, Rabu (15/11/2023).
Menurut Naomi, tindakan yang dilakukan pelaku tidak mencerminkan institusi kampus ITB.
Pihaknya juga akan mendalami kasus ini.
"Kami akan mempelajari dahulu kasusnya. Kami akan menunggu proses hukum yang berlaku," kata Naomi.