TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Petra Theatre (PeTre) PCU (Petra Christian University) mementaskan “The Clues”, sebuah pementasan berbahasa Inggris di Petra Theatre Black Box Studio, Kamis (16/11/2023)
Berdurasi 45 menit, drama musikal ini mengangkat tema persahabatan, kejujuran dan keseruan persahabatan masa kecil untuk tontonan sekeluarga.
Fransisca Liem, Manajer Produksi mengungkapkan pementasan berdurasi 45 menit dengan delapan lagu orisinal ini menghadirkan tema mengenai persahabatan, kejujuran, dan keseruan persahabatan kanak-kanak.
Setidaknya, 600 penonton, terutama anak-anak sudah menyaksikan pementasan drama ini dalam 6 kali pertunjukan.
“Karya original ini disiapkan oleh Petranesian (sebutan bagi keluarga besar PCU). Mulai dari penulisan naskahnya, lirik, pemain, sutradara, hingga koreografer dan pemain musiknya melibatkan alumni, dosen, serta mahasiswa aktif PCU,” urainya.
Dikatakan Frans Lirik dan naskah ditulis oleh Meilinda, dosen English for Creative Industry (ECI) PCU yang kini sedang menempuh pendidikan di Spanyol, sedangkan lagu ditulis oleh Yosafat R. Leppong.
Setidaknya ada 40 orang di dalam tim produksi PeTre kali ini, baik mahasiswa English for Creative Industry, dosen, hingga alumni.
"Ada tujuh aktor yang beraksi di panggung. Meski sangat singkat, persiapan secara intens telah dilakukan sejak pertengahan September 2023 setelah membuka audisi ke mahasiswa ECI PCU. Mulai dari persiapan membaca naskah, berlatih koreografi, membuat kostum dan lain-lain,"urainya.
Sementara itu, Meilinda mengungkapkan naskah kali ini terinspirasi dari pengalaman pribadi dirinya yang merupakan anak semata wayang dan seorang tokoh filsafat, Prof. Jakob Sumardjo.
“Anak-anak suka dengan tantangan dan petualangan. Kisah detektif ini sangat cocok dan mewakili anak-anak. Mereka merasa bahwa apa yang mereka pikirkan, rasakan, dan hidupi itu penting. Kemudian ditambah dengan kata Prof. Jakob yang mengatakan mendidik anak menonton teater itu sangat penting,"urainya.
Hal inilah yang membuat naskah drama ini ditujukan untuk anak-anak mulai usia 10-12 tahun dan orang dewasa juga.
"Sebab teater itu tentang olah pikir dan olah rasa. Suatu tempat berproses untuk menjadi manusia yang madani dan punya tepa seliro. Maka dari itu saya membuat naskah ini,” ujar Meilinda melalui pesan Whatsapp.
“The Clues” memang merepresentasikan kehidupan anak-anak, namun bukan berarti penonton dewasa tidak bisa menikmatinya.
Penonton usia muda dan dewasa pun dapat bernostalgia tentang masa kecilnya, mengingat bagaimana apa yang mungkin sederhana bagi mereka sekarang adalah sesuatu yang serius, penting, dan seru bagi anak-anak.
Semua itu dihadirkan dalam dua set panggung bernuansa ceria. “Saya rindu anak-anak bisa melihat pementasan teater yang karakternya anak-anak dan menyampaikan kisah mereka sendiri. Bagi saya, teater dapat menjadi media yang penuh makna dan tidak hanya menghibur tetapi juga membuat mereka tahu betapa pentingnya mereka. Mereka juga adalah bagian dari dunia ini, bahwa mereka berharga,” tutup Meilinda.