"Sedangkan pedagang itukan dapat keuntungannya dari yang belanja, kalau yang si pelanggannya di situ tidak bisa belanja kan akhirnya dinaikkannya lah itu," ungkapnya.
I menambahkan, jika dia sengaja memasang tarif mahal karena wisatawan tak beranjak. Padahal banyak pembeli lainnya.
Lebih lanjut, I mengatakan jika wisatawan yang bersangkutan sudah niat untuk menginap di lapaknya.
"Bawa selimut, bawa bantal, wajar nggak begitu dari jam 9 sampai jam 3 pagi," katanya.
Senada dengan pemilik warung tersebut, Ketua Paguyuban setempat memberikan tanggapan.
Ketua paguyuban pedagang puncak, Mumuh mewajarkan soal mahalnya harga jajanan di kawasan Puncak Bogor.
Menurutnya, viralnya pedagang yang mematok harga tinggi di puncak Bogor sudah lumrah.
"Udah biasa, udah biasa," ujarnya pada TribunnewsBogor.com, Selasa (14/11/2023).
Lebih lanjut ia menceritakan hal serupa pernah terjadi pada salah satu warung, hanya saja pada saat kejadian sebelumnya sudah dijelaskan oleh pedagang yang akhirnya turut dimaklumi oleh wisatawan.
"Kaya ini kan pernah disini sekali itu kopi 100 ribu, di pinus warung padang, pernah itu. Itu juga sama, dia masuk jam 9 malam pulang pagi jam 6. Keberatan juga itu tuh, akhirnya dijelasin lah sama yang punya kios, ya karena abang disini lama, jajan kopi cuma 2 ya wajar saya masukin 100 ribu karena itu jadi kena cas, ya ngerti juga gitu," paparnya.
Baca juga: Curhat Ibu Ingat Momen Anak Minta Dibuatkan Nasi Goreng, Ternyata Jadi Makanan Terakhir: Simpenin Ma
Ia menjelaskan seharusnya pedagang yang diviralkan melalui sosial media tiktok unggahan akun @mamakkembarkw seharusnya menjelaskan terlebih dahulu tentang biaya yang dipatok saat overtime.
"Nah itu seharusnya yang kemarin tuh pengunjungnya ditanya dulu sama pihak pedagang, kalau memang lama 'maaf ini lama, saya kan lagi jualan disini' gitu harusnya, tanya dulu lah sama ini, mungkin kalau lama ntar saya bisa kena cas. Mungkin dia juga mengerti kalau begitu kan, jangan tiba-tiba langsung dimasukin aja harusnya," kata Mumuh.
Persoalan harga sendiri ia mengaku seluruh pedagang di jalur Puncak Bogor sendiri sudah ada aturannya yang dibuat camat pada tahun 2020 lalu.
"Udah ada kesepakatan waktu itu indomie harga 18 ribu, semacam kopi udah dikasih harga semuanya. Sama semua (setiap pedagang). Waktu jaman pak Deni," tandasnya.
Baca juga: Donatur Prank Panti Asuhan di Muba Langsung Pergi usai Minta Foto, 18 Dus Makanan Dibawa Lagi
Pedagang di Puncak Bogor yang sempat viral di media sosial karena memberi harga mahal untuk segelas teh manis membuat klarifikasi.