"Satu orang siswi sakit di lokasi sehingga anggota Tagana Pangandaran menggendongnya sepanjang tiga kilometer sampai posko di pantai timur," kata Ali.
Karena ada beberapa pelajar yang kelelahan, ia bersama petugas lain sempat mengalami kesulitan untuk melakukan evakuasi.
Saat berhasil dievakuasi, orang tua para murid tersebut sudah kadung panik.
"Tapi, alhamdulilah sampai di pos pantai timur. Orang tua yang menunggu pulang anak-anaknya juga kita tenangkan."
"Yang penting semuanya selamat," ucap Ali.
Setelah belasan pelajar SMP tersesat di hutan Cagar Alam Pangandaran pada Sabtu malam, BKSDA Kabupaten Pangandaran akan memperketat pengawasan.
Hal itu disampaikan Kusnadi selaku Kepala Resort BKSDA Kabupaten Pangandaran.
"Kami berikan penegasan dan ini bukan seolah-olah menakut-nakuti, namun lebih ke aturan," ujar Kusnadi kepada sejumlah wartawan di kantor BKSDA Pangandaran, Minggu (17/9/2023) sore.
Menurutnya, banyak wisatawan yang bandel ketika masuk ke Cagar Alam Pangandaran.
"Itu mungkin tidak mau bayar tiket. Bukan masalah tidak bayar tiket dan sebagainya, tapi ini lebih utama keselamatan saja."
"Padahal weekend bayarnya cuma Rp21 ribu," katanya.
Baca juga: Ikut Petunjuk Arah Google Maps, Mobil Pria Bojonegoro Nyasar Masuk Persawahan di Lamongan: Ketakutan
Saat memasuki TWA atau Cagar Alam Pangandaran, mereka kebanyakan mengaku orang Pangandaran dan seolah-olah paham betul seluruh areanya.
"Namanya juga di hutan, jelas jika tidak menguasai jalur, pasti akan tersesat. Luas di Cagar Alam Pangandaran ini 34.321 hektare, tentu luas," ucap Kusnadi.
Para tamu pengunjung wajib memberi tahu petugas yang ada dan jangan sampai terjadi lagi kejadian tersesat.