Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sri Handi Lestari
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Erha kembali menggelar Erha A3 for Psoriasis, Minggu (26/11/2023), di Hotel Whiz Luxe Spazio Surabaya.
Kegiatan ini sebagai salah satu dalam mendukung program sosial bersama untuk menjangkau pejuang psoriasis di Kota Surabaya dan sekitarnya.
Andreas Bayu Aji, Chief Corporate Affairs Arya Noble Group sebagai Induk Usaha Erha, mengatakan, kegiatan Erha A3 for Psoriasis, merupakam kegiatan untuk mengajak pejuang psoriasis, melakukan berbagai kegiatan bersama.
"Mulai dari diskusi langsung dengan dokter kulit, berjejaring dengan sesama pejuang psoriasis, hingga melakukan latihan yoga," kata Andreas.
Hal itu bertujuan agar pejuang psoriasis dapat mengenal berbagi teknik pernapasan dan gerakan yang bermanfaat dan dapat dilakukan di rumah.
Baca juga: Hadirkan Layanan Solusi Atasi Kebotakan, ERHA Luncurkan Hair Care Center
Kegiatan Erha A3 for Psoriasis merupakan wujud komitmen Erha dalam menciptakan akses yang lebih baik bagi para pejuang psoriasis.
"Program ini didukung oleh Erha Atopy and Skin Disease Center yang merupakan program klinikal dengan fokus mengatasi permasalahan kulit seperti dermatitis atopik, psoriasis, vitiligo dan penyakit kulit lainnya di Indonesia," jelas Andreas.
ERHA Atopy and Skin Disease Center memiliki misi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya mengenal kondisi kulit dan cara mengatasi permasalahannya secara berkelanjutan. Melalui konsultasi dengan dokter spesialis dan rangkaian perawatan dengan produk terbaik.
Baca juga: Dulu Diprediksi Masa Depan Cerah, Artis Tampan Malah Jadi Gelandangan, Jual Baju Demi Obati Penyakit
Selain itu ERHA Skinsitive yang merupakan rangkaian produk perawatan ERHA untuk kulit sensitif. Kegiatan juga didukung oleh Komunitas Psoriasis Indonesia, yang merupakan komunitas psoriasis dengan lebih dari 14 ribu pengikut di media sosial instagram @psoriasis.id.
Mereka juga turut memberikan kontribusi positif demi mewujudkan akses kehidupan dan kesehatan yang lebih baik bagi pejuang psoriasis.
Selain dokter spesialis kulit dan kelamin Erha, pada kesempatan ini sebanyak 20 dokter spesialis kulit dan kelamin, yang merupakan anggota dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI) Kota Surabaya turut hadir untuk berinteraksi langsung dengan pejuang psoriasis. Partisipan dibagi kedalam beberapa kelompok kecil untuk dapat berdiskusi dan melakukan konsultasi bersama dokter-dokter yang hadir.
Selama diskusi berlangsung, mereka dengan aktif saling bertukar informasi terkait dengan cara pengobatan dan keluhan yang dialami.
“Perdoski menyambut baik inisiatif Erha di bidang kesehatan kulit melalui Program Erha A3 for Psoriasis. Sebagaimana yang kita tau, sekitar 2,5 persen masyarakat Indonesia mengalami psoriasis, maka program ini menjadi salah satu jalan bagi teman-teman psoriasis untuk dapat mendapatkan akses kesehatan dan wadah berjejaring yang lebih baik,” bener dr. Ni Putu Ary Widhyasti Bandem, M.Kes, Sp.D.V.E, FINSDV, FAADV, Ketua PERDOSKI Surabaya.
Sebagai salah satu perusahaan dermatologi terkemuka di Indonesia, Erha memiliki fokus yang cukup besar dalam berbagai isu sosial, salah satunya di bidang kesehatan. Program Erha A3 for Psoriasis, diharapkan dapat membawa dampak positif bagi masyarakat yang lebih luas, tidak hanya bagi pejuang psoriasis namun juga bagi keluarga dan profesional yang bekerja di ranah terkait.
“Tahun ini menjadi tahun pertama Erha A3 for Psoriasis diluncurkan. Pada tahap ini kami fokus untuk memfasilitasi para pejuang psoriasis untuk mendapatkan akses kesehatan dan kehidupan sosial yang baik," tambah Andreas, saat mendampingi dr Ni Putu Ari.
Namun kedepannya, mereka juga akan menargetkan untuk dapat menjangkau para keluarga pasien dan profesional agar dapat menciptakan ekosistem yang lebih baik bagi mereka.
Psoriasis merupakan penyakit autoimun inflamasi yang ditandai dengan lesi merah dan plak meradang. Sebagai penyakit yang menyerang kulit, tulang, hingga sendi, psoriasis dianggap tidak hanya menyerang fisik, namun juga kondisi psikologis.
Hal ini disebabkan oleh penurunan produktivitas dan kehidupan sosial yang dialami pasien akibat keterbatasannya dalam beraktivitas. Pasien psoriasis membutuhkan dukungan dan pengobatan dari dalam serta dari luar untuk membantu mereka berdamai dengan penyakit yang dialami.