TRIBUNJATIM.COM, PROBOLINGGO - Sehari pasca peristiwa kebakaran Pasar Leces, sebanyak ratusan pedagang mendatangi kiosnya masing-masing.
Mereka tampak mengais sisa barang dagangan maupun puing peralatan yang ada.
Tak sedikit yang terduduk lesu sembari meratap.
Mayoritas barang dan peralatan pedagang telah menjadi abu maupun gosong.
Seorang pedagang Sumarni (65) warga Situbondo mengatakan seluruh barang dagangan dan mesin miliknya tak bisa diselamatkan.
Baca juga: Al Quran Mini Masih Utuh saat Insiden Kebakaran Pasar Leces Probolinggo, Terbaca Jelas
Sumarni menyewa kios di Pasar Leces untuk usaha selep daging.
"Dua unit mesin penggiling, dua unit mesin penggerak, dan 4 ton tepung ludes terbakar. Saya rugi puluhan juta," katanya getir, Selasa (5/12/2023).
Sumarni merana. Usaha selep daging merupakan satu-satunya sumber penghasilannya.
Dia pun berharap Pemkab Probolinggo lekas membangun kios yang terbakar.
"Usaha selep adalah mata pencaharian saya. Saya juga punya dua karyawan. Kasihan mereka. Semoga kios cepat dibangun kembali agar kami ada pemasukan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," sebutnya.
Pedagang lain, Suyono (55) warga Desa Sumberkedawung mengungkapkan hal serupa.
Barang dagangannya, yakni makanan ringan dan sembako seluruhnya terpanggang.
"Saat saya mendatangi kios, semua barang dagangan saya gosong. Tidak ada satupun yang bisa diselamatkan. Diperkirakan saya merugi Rp 20 juta. Barang dagangan penuh di kios karena saya baru kulakan," ungkapnya.
Suyono berharap Pemkab Probolinggo turun tangan dan mengambil langkah, seperti mendata pemilik kios sekaligus mencari tempat sementara untuk pedagang.
Karena jika terlalu lama tidak berjualan karena bencana kebakaran ini, dia khawatir kehilangan pelanggan.