Mbah Moen memutuskan untuk mendaftar kuliah pada usia 71 tahun pada tahun 2010.
Pada awalnya, kondisi fisik Mbah Moen masih cukup energik, meski berjalan sudah terasa sedikit tertatih-tatih.
Namun pada tahun 2013, Mbah Moen mengalami penurunan pendengaran dan harus menggunakan alat bantu dengar.
Selama menjalani perkuliahan di UT Bogor, Mbah Moen menghadapi tantangan tambahan, seperti mengikuti kegiatan belajar online.
Meski demikian, UT Bogor memberikan perhatian khusus agar Mbah Moen dapat menyelesaikan tugas-tugas kuliahnya.
Terkadang dia harus bolak-balik ke kantor UT Bogor untuk mengikuti ujian di ruang khusus.
Perjuangan Mbah Moen tidak hanya terbatas pada itu.
Ketika pandemi COVID-19 melanda, Mbah Moen harus menjalani ujian dengan metode take home exam (THE).
Di mana soal-soal ujian dikerjakan di rumah melalui akses internet dengan batas waktu tertentu untuk pengumpulan jawaban.
Berbeda dengan mahasiswa yang lain, Mbah Moen justru diberi bantuan agar datang ke Posko Ujian UT Bogor.
Hal itu dikarenakan dia tidak bisa menggunakan komputer.
Sehingga petugas posko ujian akan memandu dari awal mengunduh naskah ujian hingga selesai mengunggah jawaban ujiannya di aplikasi.
Mbah Moen yang merupakan pensiunan staf Angkatan Darat (AD) dan tinggal sendiri setelah istrinya wafat pada 2007 ini terlihat gigih dan pantang menyerah.
Sebab kuliah online dengan segala macam tugasnya, dapat dilalui Mbah Moen dengan sungguh-sungguh.
Baca juga: Viral Kisah Mahasiswa 4 Tahun Kuliah Nyambi Jadi Driver Ojol Akhirnya Wisuda, Orang Tua Bangga
Sepeninggal istrinya, Mbah Moen masih sempat menjadi sopir angkutan umum sambil berkuliah di UT Bogor.