TRIBUNJATIM.COM - Seorang ibu minta anak hidup irit karena tak punya uang viral di media sosial.
Percakapan antara ibu dan anak itu terekam hingga akhirnya viral.
Bahkan ditonton hingga 5 juta kali di TikTok.
Dalam video viral yang diunggah akun TikTok @ferdiliahanifah sekitar Senin (11/12/2023) terlihat kamera menyorot ke arah makanan.
Terdengar suara percakapan antara ibu dan anak.
Sang ibu meminta anaknya agar tak banyak makan.
Baca juga: Nasib 40 Tahun di Malaysia, Harta TKW Malah Dikuras Anak saat Pulang dan Ibu Dikirim ke Panti Jompo
Hal tersebut dimintanya, karena sang ibu diketahui sudah tak memiliki uang.
"Makan-makan jangan banyak-banyak ya. Mama gak ada uang lagi," tuturnya, dikutip dari Tribun Sultra pada Jumat (15/12/2023).
Ia pun membagi makanan satu bungkus nasi telur itu kepada anaknya.
"Ade masih laper? Ambil aja punya mama. Ambil aja gak apa-apa. Nasi telor Rp 10 ribu, lumayan lah," jelasnya.
Selain itu, ia rela untuk makan lebih sedikit, asal anaknya bisa lebih banyak.
"Gak apa-apa mama makannya dikit aja buat ade. Harus ngirit. Nanti takut, besoknya gak bisa beli makan," tuturnya lagi.
Anak perempuannya itupun menanyakan soal toko yang dibuka saat lebaran.
Diketahui, toko tersebut milik sang ibu.
Namun, ibunya menjawab jika tak akan membuka toko itu lagi gegara bangkrut.
"Lebaran nanti toko yang di atas buka?" tanya anaknya.
"Tutup nak, udah bangkrut sayang," jawabnya.
"Kata mba Desty, kalau lebaran toko itu udah buka?" sang anak kembali bertanya.
"Udah tutup nak, gak buka lagi sayang," kekeh ibunya.
Sang ibu menegaskan, jika dirinya sudah tak punya uang lagi sehingga tidak bisa melanjutkan usahanya.
"Gak ada uang lagi mama. Ini juga nanti mau tutup, gak ada orang," tuturnya.
Dalam video berdurasi 1 menit 5 detik itu, ditonton hingga lebih dari 5 juta kali sejak pertama terbit sampai pada hari ini, Kamis (14/12/2023).
Baca juga: Pilu Ayah di Bojonegoro Tahu Anak Dikeroyok dan Dibacok, Minta Polisi Tangkap Pelaku: Jera
Sejumlah warganet pun turut memberikan berbagai komentar dalam video viral.
Sosok pengunggah mengklarifikasi pernyataannya terkait 'jangan makan banyak-banyak'.
"maaf vt aku disini maksudnya makanya jajan jangan banyak2," tulisnya dikolom komentar.
@um**: Gpp ya kalo cerita masalah ekonomi ke anak? apa ngga buat dia down? (cuma nanya)
@ana**knih: makannya ngirit ya nak soalnya kuota mamah abis
@bon**: Ga bisa bgt liat ginian, yuk guys open donasi buat akuu
@ib**: tapi kuota bisa beli ?
Baca juga: Sosok Ibunda Siswi Dihamili Ayah Kandung, Tegar Meski Diusir Warga, Nasehati Anak soal Mental: Kuat
Sementara itu, seorang anak membunuh ibu kandungnya bersama pacar, dan juga teman korban.
Ketiganya bersekongkol untuk membunuh wanita bernama Hasiya (60).
Peristiwa pembunuhan ini terjadi di Desa Keting, Kecamatan Jombang, Jember.
Motif pembunuhan pun terkuak.
Pelaku dalam kasus ini adalah SA asal Kecamatan Yosowilangun, Kabupaten Lumajang.
Lalu NH, anak kandung korban.
Dan AW, teman korban.
Mereka ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan wanita yang merupakan seorang janda itu pada pada 13 November 2023 silam.
Kapolres Jember AKBP Moh Nurhidayat mengatakan otak dari pembunuhan berencana tersebut adalah tersangka SA, yang merasa sakit hati.
SA kesal karena korban tidak merestui hubungan asmaranya dengan putrinya, NH.
"Otak pelaku pembunuhan,adalah SA, dimana SA berencana memberikan pelajaran alias mau menganiaya korban, karena korban dianggap telah menghalangi hubungannya dengan anaknya (korban). Sehingga SA merasa sakit hati" ujarnya dalam konferensi pers di Mapolres Jember, Rabu (13/12/2023).
Menurutnya, rencana tersebut disampaikan kepada di NH, anak kandung korban.
Bahkan, kedua tersangka ini sepakat melakukan tindakan itu.
"Niat ini disampaikan juga oleh SA kepada NH, dan NH menyetujuinya," ulas Hidayat.
Setelah itu, kata dia, tersangka ini menghubungi tersangka AW untuk meminta bantuan, untuk menghabisi nyawa calon mertuanya tersebut.
"Karena AW yang juga teman korban. Saat itu SA menyatakan, jika SA ingin menghabisi nyawa korban dan AW menyanggupinya untuk membantu," Kata Hidayat lagi.
Setelah itu, kata Hidayat, ketiga tersangka tersebut menyusun strategi, untuk mencari lokasi untuk membunuh korban.
"Diawali AW menjemput korban di rumahnya, untuk diajak jalan-jalan. Saat AW membonceng korban keluar, SA dan NH ikut membuntutinya, tanpa diketahui oleh korban," paparnya.
Saat tiba di Tempat Kejadian Perkara (TKP), Hidayat mengungkapkan tersangka AW langsung mengeluarkan pisau dari celananya, dan langsung menghabisi nyawa korban.
"SA mengeluarkan pisau yang dibawanya dan mengeksekusi korban. Karena korban sempat melawan, anak korban dan juga temannya membantu SA dengan cara memegangi kedua tangan korban," ucap Mantan Kapolres Jombang ini.
Atas perbuatanya, Hidayat menegaskan tiga orang tersangka ini dijerat dengan pasal 338, 339 dan 340 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang pembunuhan berencana.
"Ancamannya hukuman mati, hukuman seumur hidup dan juga hukuman penjara paling singkat 20 tahun, tergantung peran para pelaku," papar mantan Kasatreskrim Polres Jember ini.
Informasi lengkap dan menarik lainnya hanya di Googlenews TribunJatim.com