Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Febrianto Ramadani
TRIBUNJATIM.COM, MAGETAN - Memasuki musim penghujan, BPBD Kabupaten Magetan berupaya meminimalisir dampak yang ditimbulkan dari tanah longsor dan banjir.
Dengan memasang Early Warning Sistem (EWS) di Dusun Jurang Banteng Desa Cileng, Kecamatan Poncol, Selasa (19/12/2023), masyarakat setempat menjadi tahu dan langsung berpindah ke tempat yang aman.
“Wilayah tersebut dihuni 18 KK, yang tinggal di bawah tebing rawan longsor. EWS memberikan peringatan dini bencana alam kepada masyarakat,” ujar Kalaksa BPBD Magetan, Ari Budi Santosa.
Dirinya memaparkan, pemasangan EWS merupakan langkah penting, karena alat ini akan berbunyi dan memberitahu jika terjadi pergerakan tanah.
“EWS di Desa Cileng menjadi alat ke 11 yang berfungsi sebagai pendeteksi dini longsor. Sebelumnya, kami telah memasang 10 EWS di berbagai lokasi rawan bencana,” paparnya.
Baca juga: Bikin Ulah Memalukan, Seorang Polisi di Magetan Dipecat Tidak Hormat, Fotonya Dicoret saat Ucapara
Tempat yang dipasang, lanjut Ari, termasuk di Telaga Sarangan, Desa Ngancar, Gonggang, Desa Dadi, serta desa-desa rawan banjir seperti Desa Jajar dan Desa Ngelang.
“Kami meminta, alat-alat ini dapat dirawat baik oleh pihak desa maupun masyarakat. Fungsi EWS menjadi hal utama, memberikan pemberitahuan awal terhadap potensi bencana,” tegasnya.
“Ada masyarakat yang tidak peduli terhadap EWS. D beberapa lokasi diketahui merusak atau mencuri komponen EWS.Padahal alat tersebut berguna untuk keselamatan," tuntas Ari.
Baca juga: Sego Menok Khas Magetan Sebungkus Hanya Rp 2 Ribu, Jadi Santapan Favorit Warga Kota Kaki Gunung Lawu
Sementara itu, Salah Satu Warga Kardi (50), tetap khawatir walaupun sudah dipasang EWS. Menurutnya, ancaman tanah longsor bisa terjadi kapan saja.
“Adanya peringatan dini dari EWS pada saat warga tengah tertidur lelap, sedikit lebih tenang pada malam hari. Sudah disampaikan petugas, apabila EWS berbunyi untuk waspada dan pindah ke tempat aman," pungkas Sukardi.