Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif
TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK - Wangi harum adonan opak gambir yang sedang dipanggang tercium saat memasuki halaman rumah Riyanto (55) di RT 13/RW 05, Dusun Jatirejo, Desa Suruh, Kecamatan Suruh, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur.
Tangan terampil Riyanto tampak sibuk menuangkan adonan opak gambir menggunakan sendok ke cetakan di atas kompor gas yang terus menyala.
Tak sampai satu menit, setelah ia membalikkan cetakan tersebut, opak gambir sudah jadi dan siap untuk dikonsumsi.
Tekstur yang renyah, ringan serta gurih menjadi ciri khas makanan tradisional khas Trenggalek tersebut.
Sedangkan untuk opak gambir buatan Riyanto, ia mempertahankan resep milik ibunya, yaitu dengan menambahkan rasa jahe.
"Usaha opak gambir ini generasi kedua, sebelumnya ibu saya dulu sudah membuat opak gambir sejak tahun 1980," kata Riyanto, Minggu (24/12/2023).
Riyanto baru mulai belajar membuat opak gambir untuk meneruskan usaha keluarga pada tahun 2004, sepulang perantauannya dari Provinsi Lampung.
Di tengah gempuran berbagai makanan modern yang semakin bervariasi, menurut Riyanto, penggemar opak gambir selalu ada, bahkan permintaan terus berdatangan silih berganti.
Baca juga: Nikmati Kuliner Olahan Mangga Podang Khas Kediri yang Kekinian dan Disukai Anak Muda
"Untuk memenuhi pesanan hari-hari biasa biasanya kita membuat adonan 5 kilogram selain yang ready stok," jelas Riyanto.
Sedangkan untuk momen tertentu, misalnya saja Hari Raya Idul Fitri, ataupun musim hajatan, ia bisa membuat dua kali lipatnya, yaitu hingga 10 kilogram per hari.
Sehari-hari ia dibantu oleh istri dan seorang anaknya, namun jika pesanan sedang meningkat, ia akan mempekerjakan orang untuk membantu pengemasan.
"Selain dari Trenggalek, pelanggan saya banyak yang dari luar kota mulai dari Surabaya, Semarang, bahkan Irian Jaya," ucap Riyanto.
Promosi Riyanto hanya dari kemasan yang ia sertakan nomor telepon miliknya. Jika tertarik, orang yang pernah mencicipi opak gambir Riyanto akan menghubunginya.
"Banyak juga pelanggan saya yang merekomendasikan temannya untuk beli di sini, jadi saya harus menjaga kualitas, karena kalau sampai tidak enak, pelanggan saya juga akan malu," lanjutnya.